Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konsolidasi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bersama Dinas Kesehatan dan rumah sakit di Rujab Gubernur, Minggu (3/1/2021). Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menyatakan vaksinasi COVID-19 di wilayahnya akan dimulai pada 14 Januari 2021 mendatang. 

Hal itu disampaikan Nurdin saat melakukan konsolidasi dengan Dinas Kesehatan dan sejumlah rumah sakit di Rujab Gubernur Sulsel, Minggu (3/1/2021). Nurdin juga menyampaikan hal tersebut melalui akun Instagramnya.

"Untuk vaksinasi COVID-19 akan dilakukan pada 14 Januari 2021 di Sulsel, ini serentak di Indonesia yang dimulai untuk para tenaga kesehatan kita," kata Nurdin.

1. Pemprov siapkan antisipasi lonjakan kasus

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (kiri) bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (kanan) usai menghadiri perayaan hari jadi Sulsel ke-351 di Kantor DPRD Sulsel, Senin (19/10/2020). IDN Times/Istimewa

Sembari menanti vaksin, Pemprov saat ini juga tengah berupaya mengantisipasi peningkatan pasien COVID-19. Ketersediaan tempat tidur dan ruang isolasi, termasuk di hotel, menjadi fokus utama. 

Nurdin menyebut bahwa pemeriksaan spesimen di Sulsel terus naik dua kali lipat. Meski begitu dia juga mengakui bahwa peningkatan jumlah kasus sangat signifikan. Karena itu, pihaknya merasa perlu melakukan antisipasi.

"Tentu yang pertama kami ingin mendengar sejauh mana kesiapan kita menghadapi kondisi ini. Terutama urusan rumah sakit yang menjadi penyangga utama maupun rumah sakit penyangga lain," kata Nurdin.

2. Kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi akan ditambah

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejak awal pandemik, penanganan yang dilakukan oleh pemprov adalah memisahkan pasien positif yang bergejala dengan yang tidak bergejala. Pasien yang bergejala dibawa ke rumah sakit dan yang tidak bergejala dibawa ke hotel. Hal ini dilakukan untuk mencegah membludaknya pasien di rumah sakit. 

Mengantisipasi lonjakan dan puncak kasus, pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit, penambahan hotel karantina termasuk di kabupaten dan kota di Sulsel.

"Sebenarnya hotel-hotel kita sama dengan rumah sakit darurat. Karena sudah ada tenaga medis, obat-obatan yang beragam," jelasnya.

3. Positivity rate Sulsel berada di kisaran 15 - 17 persen

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel, Ridwan Amiruddin, menyebutkan bahwa positivity rate COVID-19 di Sulsel berada di kisaran angka 15 - 17 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan nasional yang 20 persen. 

Ia menyebutkan bahwa program isolasi di hotel atau Wisata COVID-19 memberikan kontribusi dalam mengurangi jumlah orang dirawat di rumah sakit. Hal ini juga menekan jumlah kematian pasien COVID-19. Adapun angka tertinggi kematian pasien COVID-19 di Sulsel 2,5 persen.

"Pada saat provinsi lain kematiannya 7 persen. Sulsel 1,9 persen. Jadi luar biasa kontribusi Duta COVID-19 terhadap menekan pasien masuk ke rumah sakit. Jadi yang masuk ke rumah sakit memang adalah yang bergejala berat dan kritis," katanya.

Editorial Team