Daerah terparah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Wajo.
Rincian dari dampak bencana di 13 kabupaten/kota sebagai berikut:
1. Gowa tercatat 45 orang meninggal dunia, tiga orang hilang, 46 orang luka-luka, 2.121 orang mengungsi, 10 rumah rusak di mana lima rusak berat dan lima tertimbun, 604 rumah terendam, dan satu jembatan rusak.
2. Kota Makassar tercatat satu orang meninggal, 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam.
3. Soppeng tercatat 1.672 hektare sawah terendam.
4. Janeponto tercatat 14 orang meninggal, tiga orang hilang, 3.276 orang mengungsi, 470 rumah rusak (438 unit rumah rusak berat, 32 hanyut), 15 jembatan, 1.304 ha sawah terendam, dan 41 sekolah rusak.
5. Barru meliputi dua unit pasar, satu fasilitas pendidikan, satu fasilitas pemerintahan.
6. Wajo tercatat 2.705 orang terdampak, 2.421 rumah terendam, 16,2 km jalan, 2.025 hektare sawah terendam, sembilan jembatan rusak, 10 fasilitas peribadatan, 21 fasilitas pendidikan, lima fasilitas pemerintah mengalami kerusakan.
7. Maros tercatat empat orang meninggal, 1.200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.295 ha sawah, satu fasilitas peribadatan rusak.
8. Bantaeng tercatat satu unit rumah rusak sedang.
9. Sindrap sebanyak satu unit rumah rusak sedang.
10. Pangkep tercatat satu orang hilang, 28 rumah rusak, satu fasilitas peribadatan, dan satu fasilitas pendidikan rusak.
11. Takalar tercatat dua orang meninggal, 1.129 rumah terendam.
12. Selayar tercatat dua orang meninggal, 109 mengungsi, 53 rumah rusak yairu 15 rusak berat, 28 rusak sedang, sembilan rusak ringan dan satu rumah hanyut, dua fasilitas pemerintahan, satu jembatan, satu fasilitas pendidikan.
13. Sinjai tercatat dua rumah rusak akibat angin puting beliung.