Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemberangkatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tanggap Bencana Universitas Hasanuddin ke Kabupaten Luwu pada Jumat 10 Mei 2024. (Dok. Humas Universitas Hasanuddin)
Pemberangkatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tanggap Bencana Universitas Hasanuddin ke Kabupaten Luwu pada Jumat 10 Mei 2024. (Dok. Humas Universitas Hasanuddin)

Intinya sih...

  • Program KKN Tematik Tanggap Bencana Unhas melibatkan 8 mahasiswa dari berbagai fakultas
  • Mereka akan beraktivitas di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu selama dua pekan
  • Tugas mereka mencakup memberikan bantuan logistik, melakukan asesmen, pembersihan fasilitas umum, layanan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Upaya Universitas Hasanuddin (Unhas) membantu pengungsi terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu belum berhenti. Setelah mengirim bantuan logistik serta Tim Tanggap Bencana, turut pula dibentuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tanggap Bencana.

Melibatkan 8 mahasiswa dari berbagai fakultas, mereka berangkat pada Jumat (10/5/2024) lalu bersama dengan 21 relawan tanggap darurat lainnya. KKN Tematik Tanggap Bencana ini dilepas oleh Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Sahriyanti Saad dan Direktur Kemahasiswaan Unhas Abdullah Sanusi.

1. Para mahasiswa KKN Tematik Tanggap Bencana Unhas akan bertugas selama dua pekan

Warga menerobos banjir di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (3/5/2024) ANTARA FOTO/Hariandi Hafid/ap/Spt.

Mahasiswa KKN Tematik Tanggap Bencana Unhas ini akan beraktivitas di wilayah terdampak dengan fokus di Kabupaten Luwu selama dua pekan. Tugas utama mereka adalah memastikan bantuan serta dukungan berkelanjutan kepada masyarakat terdampak.

“Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN akan melakukan berbagai kegiatan, antara lain memberikan bantuan penyaluran logistik, melakukan asesmen, dan menerapkan solusi berkelanjutan," ungkap Sahriyanti Said dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Sabtu (11/5/2024).

"Tugas mereka mencakup berbagai bidang, mulai dari layanan kesehatan dan sanitasi hingga pembersihan fasilitas umum, rumah ibadah dan pemberdayaan masyarakat," sambungnya.

2. Unhas sebelumnya sudah mengirim bantuan logistik dan Tim Tanggap Bencana

Pelepasan tim tanggap bencana dan bantuan logistik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di Rektorat Kampus Tamalanrea pada Senin 6 Mei 2024. (Dok. Humas Unhas)

Kedelapan mahasiswa Unhas peserta KKN Tematik Tanggap Bencana juga terlibat langsung. Tak cuma memberikan bantuan, mereka juga akan melakukan pembersihan fasilitas umum dan rumah-rumah warga terdampak bencana.

Selain mengerahkan tenaga personel, pihak Kampus Merah turut memberikan dukungan logistik penting yang dibutuhkan masyarakat. Antara lain air minum, beras, makanan siap saji, mie instan, produk sanitasi, perlengkapan bayi, dan obat-obatan. Mereka juga sudah mengirim Tim Tanggap Bencana Unhas dalam dua gelombang.

3. Saat ini ada delapan kabupaten di Sulawesi Selatan yang terdampak banjir

Tim SAR gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (3/5/2024). ANTARA FOTO/Hariandi Hafid/ap/Spt.

Terdapat delapan kabupaten di Sulawesi Selatan yang terdampak bencana banjir dan longsor. Antara lain Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Soppeng, Enrekang, Sengkang, SInjai dan Wajo. Bencana ini mengakibatkan 15 orang meninggal dunia, di mana 13 diantaranya berada di Kabupaten Luwu.

Selain itu terdapat 8.863 hektare sawah terdampak banjir yang juga mengganggu produksi padi, dengan total kerugian mencapai puluhan juta. Lebih jauh terdapat 8 SMA di Luwu, Sidrap dan Wajo ikut terdampak sehingga mengganggu proses belajar mengajar ratusan pelajar.

Editorial Team