Pembukaan akses jalan yang kini tembus sampai Desa Tedeboe, Kecamatan Rampi, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Agustus 2021. https://portal.luwuutarakab.go.id
Dalam rekaman video pidato, Sudirman menyebut pihaknya sudah berupaya membangun jalan di daerah Rampi. Namun, membangun jalan raya, katanya, bukan hal mudah seperti yang dibayangkan orang.
"Kita bukan tidak membangun. Kenapa? Panjangnya kita tentu bertahap. Kemampuan keuangan wilayah ini tidak sekuat yang kita pikirkan. Kalau kali-kalinya ke Rampi 80 kilo. Kita kasih anggaran ke teman-teman TNI untuk buka akses saja," kata Sudirman.
Namun, kata dia, pembukaan akses jalan di sana juga tidak mudah. Dia menyebut perlu perencanaan baik untuk penanganan jalan di Rampi.
"Rintisan jalan wilayah lain okay tapi dibuka satu kilo, ditutup satu kilo. Digali satu kilo tertutup di belakang karena labil. Saya minta Luwu Utara desain sekarang, bagaimana penguatan tebing. Jangan dulu pikir aspalnya," Sudirman menjelaskan.
Polemik infrastruktur jalan raya di Rampi, Luwu Utara (Lutra), bermula saat sejumlah warga ingin pindah domisili ke Kota Poso, Sulawesi Tengah. Ancaman itu sebagai bentuk kekecewaan karena kondisi ruas jalan yang tak diperhatikan pemerintah setempat.
Terlebih, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat kampanye pemilihan Bupati pada 2020 lalu, pernah menjanjikan pembangunan infrastruktur jalan di Desa Rampi, Kecamatan Rampi. Mereka pun menagih janji Bupati Lutra dua periode itu.