Tim Gabungan Fokus Buka Akses ke Lokasi Longsor di Gowa

Makassar, IDN Times - Tim Terpadu dari Badan Penanggulan Bencana Daerah, TNI-Polri, Basarnas, dan Pemerintah Kabupaten Gowa fokus menempuh upaya pembukaan akses daerah terisolir, Jumat (25/1). Akses ke sejumlah daerah di dataran tinggi Gowa disebut masih tertutup karena timbunan longsor sejak tiga hari lalu.
“Kami akan maksimalkan pembukaan jalur, selain tetap melakukan evakuas korban longsor,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
1. Tim gunakan enam alat berat

Bupati Adnan menyebutkan, setidaknya ada dua jalur jalan yang masih terputus akibat longsor di Gowa. Masing-masing di desa Pattallikang, kecamatan Manuju, dan Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya.
Tim akan berfokus pada dua daerah tersebut, dengan menggunakan enam alat berat, berupa tiga excavator dan tiga wheel loader. Adnan rencananya akan terjun langsung dalam upaya pembukaan akses tersebut.
“Sapaya dan Manuju itu daerah yang masih terkendala akses, karena tertutup timbunan longsor. Makanya pengiriman logistik harus menggunakan helikopter karena belum dapat ditembus jalur darat,” kata Adnan.
2. Jalan Poros Malino-Sinjai kembali normal

Pada Kamis (24/1), petugas gabungan dari unsur Kepolisian dan tim relawan membersihkan timbunan longsor di jalan Poros Malino-Sinjai, di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Setelah jalur terhambat selama dua hari, arus kendaraan di daerah tersebut bisa kembali lancar.
Kapolsek Parangloe AKP Abdul Majid mengatakan, jalan sudah bisa dilalui kendaraan pada dua arah secara bersamaan. Material timbunan longsor sudah dibersihkan dari badan jalan, namun masih dilakukan upaya pembersihan material yang tersisa.
“Kami mengimbau para pengendara agar berhati-hati saat melintas karena jalan masih licin akibat sisa material longsor,” katanya.
3. 42 Warga meninggal akibat banjir dan longsor

Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Gowa menimbulkan 42 korban jiwa. Selain itu, 21 orang masih dinyatakan hilang, 46 orang sakit, dan 2.121 orang mengungsi.
Banjir juga menggenangi sekitar 600 rumah dan 16 ribu hektar sawah di sembilan kecamatan, namun sebagian besar sudah berangsur surut. Sedangkan lima rumah tertimbun longsor, dan satu jembatan rusak diterjang arus banjir.
"Kami dapat data dari BPBD Pemprov Sulsel, Kamis (24/1) jam 18.00 Wita. Data itu sudah dikonfirmasi oleh BPBD Gowa," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Devo Khadafi.