Terseret Arus, 2 Bocah Tewas Tenggelam di Belakang Trans Mal Makassar

Arifuddin menerangkan, Aliyah menjadi korban yang pertama kali dievakuasi sesaat setelah tenggelam. Mengingat, saat berenang, Aliyah berada tidak jauh dari pinggir pantai. Warga yang menyaksikan peristiwa itu, bergegas langsung menyelamatkan korban.

Sementara dua perempuan bersaudara dan ayahnya, menurut keterangan warga, kata Arifuddin, berenang agak ke tengah area laut. "Setelah korban yang selamat dievakuasi, korban dua kakak beradik itu juga dievakuasi. Tapi ayahnya belum," ujar Arifuddin.

Hasil pemeriksaan sejumlah saksi hingga warga setempat, kata Arifuddin, korban tenggelam diduga karena terseret arus bawah laut. Apalagi, di tengah laut tempat di mana korban tenggelam, terdapat palung yang cukup dalam.

"Kemungkinannya begitu. Apalagi pas dicek juga sama tim SAR gabungan yang masih bekerja di lapangan, ada semacam patahan (palung)," ungkap Arifuddin.

Seluruh korban, disebutkan Arifuddin, merupakan warga Jalan Dangko, Kecamatan Tamalate. Dua jenazah kakak beradik itu setelah ditemukan, langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Sementara, korban yang selamat hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif akibat trauma. "Sudah kita amankan juga korban yang selamat. Karena trauma jadi belum bisa kita ambil keterangannya," ucapnya.

Sejak proses evakuasi ketiga korban yang ditemukan, tim SAR gabungan dari Damkar Makassar, Basarnas Makassar, BNPB Makassar TNI-Polri, hingga warga saat ini disebutkan Arifuddin masih melakukan pencarian di lokasi atau titik awal tenggelamnya Agus Daeng Nompo yang belum ditemukan.

"Sementara tim gabungan masih terus melakukan pencarian. Perkembangannya akan kami informasikan," imbuh Arifuddin.