Makassar, IDN Times - Kerusakan lingkungan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menjadi salah satu penyebab utama banjir besar di beberapa wilayah Sulawesi Selatan pada 22 Januari 2019. Hal itu terungkap melalui hasil analisis Tim Kajian Banjir Sulsel yang dibentuk Gubernur Sulsel, beberapa waktu lalu.
Banjir dan longsor melanda sebelas kabupaten dan kota di Sulsel, menelan 68 korban jiwa, dan sebanyak 5.800 lebih warga terdampak. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Gowa, Jeneponto, Takalar, Maros, dan Kota Makassar.
Ketua Tim Kajian Banjir Sulsel Syamsu Rijal mengatakan, banjir saat itu terjadi di tengah cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi. Selain itu terjadi kenaikan permukaan air laut pada masa pasang tertinggi.
“Penyebab utama banjir adalah alih fungsi lahan dan deforestasi khususnya di hulu dan tengah DAS yang kritis. Selain itu terjadi terjadi pendangkalan sungai, serta sistem drainase dan tampungan air yang tidak memadai,” kata Rijal melalui siaran pers yang diterima di Makassar, Rabu (20/3).