Makassar, IDN Times - Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Brigjen Ibnu Suhendra menyebut, dua anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditembak mati di Makassar, merencanakan penyerangan terhadap aparat negara.
Dua orang itu adalah RZ dan AJ. Pada 2016 lalu, mereka hendak berangkat ke Syuriah untuk bergabung dengan ISIS. Namun keberangkatannya digagalkan petugas di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kemudian dipulangkan ke Makassar. Namun karena tidak bisa berangkat lagi, dua jaringan ini merencanakan bunuh diri. Sama seperti saudaranya di Zolo, Filipina," kata Ibnu dalam rilis pengungkapan penangkapan di Polda Sulsel, Kamis (7/1/2021).
