Jasad Niklas Paat (64) saat diturunkan dari mobil ambulance untuk dimakamkan di Desa Niniari.(Dok Polres Seram Bagian Barat)
Lebih lanjut, Samuel mengatakan keluarga mendiang akan datang ke Piru, Ibu Kota Kabupaten Seram Bagian Barat. Mereka berencana, bertolak dari Kota Manado, Sulawesi Utara pada Jumat (23/2/2024) nanti.
Meski begitu, tidak dapat melihat jasad dari mendiang lagi karena sudah dimakamkan, Kamis (22/2/2024) tadi di tempat pemakaman umum Desa Neniari.
Pasalnya jenazah tidak bisa disimpan lebih lama karena RSUD Piru tidak memiliki fasilitas pendingin. Untuk itu, diputuskan berdasarkan koordinasi dan persetujuan keluarga untuk segera dimakamkan.
Sebelumnya, seorang nelayan Desa Sole, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, menemukan mayat tanpa busana berjenis kelamin laki-laki saat melaut di perairan Dusun Haya. Penemuan mayat ini pun membuat warga desa setempat heboh.
Mayat tersebut ditemukan oleh nelayan tanpa sengaja pada Senin (19/2/2024).
Karena kondisi mayat sudah rusak, Samuel mengatakan, pihaknya meminta bantuan petugas RSUD Piru untuk melakukan visum luar di Rumah Sakit Pratama Desa Waisala.
Samuel juga mengatakan, awalnya jenis kelamin mayat itu tidak diketahui.
”Setelah selesai visum baru diketahui adalah lelaki,” ujarnya.
Selain sulit mengenali jenis kelamin, tambah Samuel, kepala, mata dan telinga korban juga tidak ada. Badan dari mayat tersebut mengalami proses pembusukan dan lunak saat ditekan.
“Jari kaki tidak ditemukan hanya beberapa tulang pada tangan kiri saja, sebagaimana laporan visum,” jelasnya.