Petugas PLN harus menempuh jarak sejauh 471 kilometer (km) selama 14 jam dari Kota Makassar ke Dusun Palandoang, Kabupaten Luwu Utara. (Dok. Istimewa)
Sekolah yang selama ini bergelut dengan keterbatasan kini memiliki akses listrik yang andal dan ramah lingkungan. Bagi para guru dan murid, nyala listrik ini bukan sekadar penerangan, hal tersebut merupakan simbol harapan baru untuk belajar lebih lama, mengakses teknologi pendidikan, dan mengejar mimpi.
Bukan sekadar menyalakan lampu, kehadiran listrik ini menjadi suluh bagi pendidikan, membuka peluang baru bagi puluhan pelajar yang selama ini belajar dalam keterbatasan. Terobosan ini menjadi bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang diinisiasi oleh pemerintah sekaligus menjadi bukti nyata komitmen PLN untuk mendukung pendidikan yang terang dan setara untuk seluruh anak bangsa.
SuperSUN merupakan inovasi energi bersih dari PLN dengan wujud Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro yang terintegrasi dengan energy storage. Ini merupakan solusi elektrifikasi karya anak bangsa yang menjadi bukti komitmen PLN dalam menghadirkan terang ke pelosok negeri, terutama di wilayah 3T.
Kepala sekolah SDN 084 Amballong, Usmam, menyambut gembira kehadiran listrik di sekolahnya. “Terima kasih PLN. Kami sangat bersyukur, ini adalah hadiah besar untuk anak-anak kami. Semoga ini menjadi awal kemajuan pendidikan di daerah kami,” tuturnya.
Ia menuturkan, sebelumnya ia tidak menyangka listrik PLN hadir di sekolahnya karena akses yang menantang. Kini siswa dapat belajar lebih leluasa dan bisa menggunakan peralatan elektronik untuk menunjang kegiatan pembelajaran berkat hadirnya listrik.