Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tim Debat Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. IDN Times/Darsil Yahya
Tim Debat Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. IDN Times/Darsil Yahya

Intinya sih...

  • Tim Unhas berhasil tembus final Liga Debat Mahasiswa 2025

  • Ketua tim Abdul Salam Syahputra optimis meraih kemenangan sebagai penutup manis sebelum lulus

  • Nazal Amim Firdaus siap tampil maksimal di grand final setelah melewati momen berharga dan melelahkan

Makassar, IDN Times – Tim debat Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar berhasil mencetak sejarah dengan menembus babak final Liga Debat Mahasiswa IDN Times 2025. Mereka akan berhadapan dengan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dalam final yang digelar di Kantor Pusat IDN Media di Jakarta, pada Selasa (17/6/2025).

Tiga anggota tim; Abdul Salam Syahputra (ketua tim), Nazal Amim Firdaus, dan Muhammad Hafizh Hawari, berhasil menyingkirkan juara bertahan IPB University dalam laga semifinal yang mengangkat mosi soal kecerdasan buatan dan perubahan iklim.

Unhas tampil solid dan mencetak skor 240 dari dewan juri, unggul tipis satu poin atas IPB yang mengantongi 239 poin. Raihan itu cukup membawa tim debutan asal Makassar ini melaju ke grand final.

1. Kemenangan Akan Jadi Penutup Terbaik Sebelum Lulus

Tim Debat Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. IDN Times/Darsil Yahya

Abdul Salam Syahputra mengaku optimistis menghadapi babak final. Ia menyebut bahwa timnya sudah melakukan persiapan matang dan memiliki komposisi yang solid.

"Ya, saya sangat optimis untuk menjadi juara. Karena saya merasa persiapan tim kami cukup matang, pun saya merasa bahwa komposisi tim kami cukup baik untuk menghadapi lawan apa pun dalam kompetisi ini," kata Salam kepada IDN Times, Jumat (13/6/2025).

Salam juga mengungkapkan bahwa kompetisi ini membawa kebahagiaan tersendiri karena menjadi ajang pertemuan kembali bersama rekan satu tim sebelum kelulusan.

"Saya sangat bersemangat dan senang selama kompetisi ini, karena saya kembali dipertemukan dengan teman-teman saya dalam satu tim sebelum kami semua lulus. Ini pengalaman yang sangat menyenangkan," ungkapnya.

Dalam mempersiapkan diri ke Jakarta, tim Unhas melakukan banyak diskusi dan riset. Bagi Salam, kemenangan nanti akan menjadi penutup manis.

"Kami banyak berdiskusi dan melakukan riset. Kami harap semua upaya ini membantu kami tampil maksimal. Bagi kami, kemenangan di final akan jadi penutup terbaik sebelum kami lulus," tambahnya.

2. Momen Berharga dan Melelahkan, tapi Memuaskan

Tim Debat Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. IDN Times/Darsil Yahya

Anggota tim, Nazal Amim Firdaus, juga menyatakan keyakinannya menghadapi babak final. Menurutnya, evaluasi dari babak sebelumnya menjadi modal besar untuk tampil maksimal.

"Tentunya harus optimis, walaupun rezeki kemenangan ada di tangan Tuhan. Namun, dengan segala persiapan dan mempelajari feedback dari para panelis, kami yakin bisa menampilkan yang terbaik di Grand Final nanti," kata Nazal.

Ia juga mengakui bahwa kompetisi ini menjadi salah satu yang paling menantang yang pernah diikutinya.

"Sangat berbangga, dan it's beyond our expectation juga bisa ada di Grand Final. Ini kompetisi dengan durasi terlama yang pernah kami ikuti. Melelahkan, karena banyak begadang riset dan diskusi. Tapi, kami menikmati prosesnya," katanya.

Nazal menyebutkan tidak ada persiapan yang terlalu berbeda menjelang final. Strategi utama tetap pada analisis mosi dan penggalian data.

"Persiapan Grand Final sama seperti sebelumnya: membedah mosi, menemukan bukti empiris yang relevan, dan melakukan profiling calon lawan," jelasnya.

3. Fokus Jaga Kondisi dan Siap Hadapi Apa Pun Hasilnya

Tim Debat Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. IDN Times/Darsil Yahya

Muhammad Hafizh Hawari, anggota tim lainnya, menyikapi kompetisi ini dengan filosofi stoik. Ia memilih menerima apa pun hasilnya dengan lapang dada, sembari tetap berusaha maksimal.

"Untuk juara atau tidak, saya memutuskan untuk menghadapi kompetisi ini dengan karakteristik stoik. Apapun hasil yang saya dapatkan nanti, berarti itu hasil yang bisa saya dapatkan. Tapi bukan berarti saya tidak berusaha," kata Hafizh.

Baginya, bisa tampil satu tim bersama teman-teman menjelang akhir masa kuliah adalah pengalaman berharga.

"Saya senang karena IDN Times memberikan saya kesempatan berdebat satu tim dengan teman-teman saya sebelum kami lulus. Komposisi tim kami memang diisi mahasiswa semester akhir," ujarnya.

Jelang final, Hafizh menekankan pentingnya riset serta menjaga kondisi fisik mengingat perjalanan dari Makassar ke Jakarta cukup jauh.

"Kami akan melakukan casebuilding, mencari referensi sebanyak mungkin, dan mempersiapkan sesi tanya jawab dengan dewan juri. Saya juga akan berusaha menjaga tubuh tetap fit untuk tampil maksimal," tutupnya.

Editorial Team