Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto ilustrasi - Teman Bus berjajar di terminal (Dok. Humas)

Makassar, IDN Times - Pengelola Teman Bus di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memastikan layanan transportasi tersebut tetap berjalan normal menyusul adanya protes dari sopir angkutan kota (angkot). Hanya saja, memang ada perubahan operasional.

Kepala UPT Transportasi Mamminasata Dinas Perhubungan Sulsel Prayudi Syamsibar, menyampaikan bahwa masyarakat mulai mengeluhkan perubahan operasional itu. Pasalnya, bus itu hanya boleh berhenti di 6 halte dari yang awalnya 40 halte.

"Keluhan pasti ada apalagi masyarakat pengguna yang awalnya terlayani sekarang tidak terlayani, tapi dalam perjalanannya program ini kan harus mencari titik keseimbangan sambil kita melengkapi dulu yang menjadi kebutuhan prasarananya," kata Prayudi, Minggu (5/12/2021).

1. Animo masyarakat tetap tinggi

Suasana di dalam Teman Bus yang beroperasi di Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Pemangkasan halte itu sebenarnya sangat kontras dengan tingginya animo masyarakat. Pasalnya, tercatat ada rata-rata sekitar 2.000 penumpang dalam sehari. Jika halte dipangkas maka dikhawatirkan penumpang akan berkurang.

Meski begitu, kata Prayudi, animo masyarakat untuk menggunakan Teman Bus sebenarnya masih tetap tinggi. Hanya saja, menurut Prayudi, penurunan jumlah penumpang pasti tidak terelakkan jika halte dipangkas apalagi jika sampai mengubah rute.

"Animo masyarakat tetap tinggi, dibuktikan dengan banyaknya permintaan untuk kembali melayani dan juga komentar-komentar di media sosial tetapi bagi kami sih bagaimana caranya semuanya aman dan nyaman di jalan," katanya.

2. Teman Bus belum dikenakan tarif

Editorial Team

Tonton lebih seru di