Tega! Bayi Tiga Bulan di Maros Tewas Dibanting Paman

22 Okt 2022, 20:22 WIB

Ilustrasi penganiayaan korban bersimbah darah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Makassar, IDN Times - Seorang lelaki di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, tega membanting keponakannya yang baru berusia tiga bulan, hingga tewas. Peristiwa itu terjadi di Dusun Parenggi, Desa Mattoanging, Kecamatan Bantimurung, Sabtu pagi (22/10/2022).

Kepala Sub Seksi Penerangan Masyarakat Polres Maros Ipda Wahidin mengatakan, pelaku Ridwan, 20 tahun, tinggal bersama orang tua korban di rumah lokasi pembunuhan. Kejadiannya sekitar pukul 4.00 Wita.

"Hasil penyelidikan kami yang melakukan pembunuhan itu pamannya sendiri, korban adalah perempuan. Belum diberi nama sama orang tuanya. Terkait motifnya dalam pendalaman penyidik," kata Ipda Wahidin kepada wartawan di Maros, Sabtu.

1. Pelaku membanting bayi ke lantai hingga tewas

Polisi menangkap pelaku pembunuhan bayi tiga bulan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/10/2022). (Dok. Istimewa)

Wahidin mengatakan, menurut kesaksian warga sekitar, sempat terdengar keributan di lokasi. Usai menerima laporan soal kejadian, petugas Polres Maros membekuk pelaku di rumahnya. Sedangkan korban sudah dimakamkan di Kabupaten Gowa.

"Jadi korban dibunuh dengan cara dibanting-banting ke lantai, sampai kepalanya remuk. Pelaku kini sudah diamankan di Polres," kata Wahidin.

2. Ibu korban diancam dibunuh

Ilustrasi kasus pembunuhan. (IDN Times/Cije Khalifatullah)

Nenek korban sekaligus ibu kandung pelaku, Hj Salma mengatakan, saat kejadian dia tengah buang air. Sedangkan si bayi bersama ibunya yang tengah sakit.

Salma mengatakan ibu korban tak kuasa mencegah bayinya dibunuh. Sebab pelaku juga mengancam membunuh ibu korban. Pelaku dan ibu korban merupakan adik-kakak.

"Kalau kau goyang, kau kubunuh. Jadi tidak itu kasihan mamanya goyang ambil anaknya," kata Salma menirukan ucapakn pelaku kepada ibu korban.

3. Pelaku disebut sempat minta dinikahkan

Hj. Salma, ibu pelaku sekaligus nenek dari bayi tiga bulan korban pembunuhan di Kabupaten Maros. (Dok. Istimewa)

Salma mengatakan pelaku merupakan anaknya yang kesepuluh. Sedangkan ibu dari korban anak kesebelas. Kepada wartawan, dia beberapa kali menyebut pelaku sakit alias mengalami gangguan jiwa.

"Itu saya tidak kutahu mau terjadi begitu," kata Salma.

Salma mengaku tidak tahu alasan pelaku tega membunuh korban. Dia juga tidak tahu seperti apa kondisi kejiwaan pelaku. Namun, pelaku disebut sempat meminta agar segera dinikahkan.

"Itu mi kalau mau ko kawin, kukasi kawin ko kalau ada uang," Salma melanjutkan.