Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin (kiri). IDN Times/Faisal Mustafa

Intinya sih...

  • Tawuran antar tujuh sekolah di Makassar viral di media sosial
  • Polisi amankan 6 pelaku dan temukan senjata tajam jenis busur
  • Polisi bersiaga di masing-masing sekolah untuk mengantisipasi hal serupa terjadi

Makassar, IDN Times- Aksi tawuran antar sekolah di Makassar menjadi sorotan di sosial media. Video tawuran SMA itu diunggah akun @makassar_iinfo terjadi di SMA Negeri 16 Makassar Jalan Amanagappa, Kecamatan Ujung Pandang, Rabu (7/8/2024) sekira Pukul 16.00 WITA.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin menjelaskan, pihak kepolisian yang mendapat informasi keributan tersebut langsung mengamankan kondisi. “Kita juga mengamankan 6 orang untuk dimintai keterangan,” katanya kepada wartawan di kantornya, Kamis (8/8/2024).

1. Tawuran melibatkan tujuh sekolah di Makassar

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin (kiri). IDN Times/Faisal Mustafa

Wahiduddin menjelaskan, tawuran tersebut melibatkan tujuh sekolah di Makassar, masing-masing siswa dari SMA Negeri 11, SMA Negeri 3, SMA Negeri 14, SMA Negeri 1, SMA Negeri 16, SMA Kartika dan SMA PGRI. “Jadi ini bergabung menjadi dua kelompok saling serang,” katanya.

Wahiduddin melanjutkan, tawuran ini sebenarnya lanjutan dari peristiwa pelemparan saat acara bazar SMA 11 Makassar di Jalan Tupai, Kecamatan Mamajang pada Minggu (4/8/2024). “Pelaku diduga dari anak-anak SMA Negeri 16 dan Kartika,” imbuhnya.

Tak terima acaranya diganggu, siswa SMA Negeri 11 mendatangi lagi sekolah SMA Negeri 16 dan SMA Kartika untuk membalas dendam. Mereka melakukan pelemparan ke arah gedung sekolah. “Tapi tidak terjadi saling sering,” papar Wahiduddin.

Puncaknya, seperti pada video yang viral di sosmed segerombolan siswa bermotor menyerang SMA Negeri 16. Bahkan ada seorang yang terluka di kepala karena di keroyok. “Itu korban dari SMA PGRI. Jadi ini anak SMA Negeri 11 memanggil temannya dari beberapa sekolah itu. Begitu juga dengan anak SMA 16 yang gabung dengan anak SMA Kartika,” jelas Wahiduddin.

2. Upaya penyelesaian konflik dilakukan secara kekeluargaan

Tangkapan layar rekaman video tawuran massal antar sekolah di Makassar/Istimewa

Enam orang yang ditangkap polisi masing-masing berinisial MAK yang merupakan alumni SMA PGRI, R dan MS siswa SMA Negeri 1. Lalu, YH, RHA, dan NA dari siswa SMA Negeri 14. “Mereka masih dimintai keterangan di Polsek Ujung Pandang,” jelas Wahiduddin.

Dia melanjutkan, pihaknya masih mendalami motif sebenarnya tawuran tersebut. “Statusnya kita masih tunggu perkembangan seperti apa karena masih diperiksa, apalagi mereka itu masih di bawah umur. Kemungkinan penyelesaiannya secara kekeluargaan,” tuturnya.

Selain menangkap siswa, polisi juga mendapati barang bukti senjata tajam jenis busur. Walau begitu, Wahiduddin mengatakan tetap akan mengupayakan mediasi untuk menyelesaikan perselisihan ini.

3. Polisi disiagakan di masing-masing sekolah

Tangkapan layar rekaman video tawuran massal antar sekolah di Makassar/Istimewa

Wahiduddin menyatakan untuk mengantisipasi hal serupa terjadi pihak kepolisian sudah disiagakan di masing-masing sekolah.

“Para orang tua dari masing-masing sekolah kita telah imbau untuk meningkatkan pengawasan kepada anaknya, begitu juga dengan pihak sekolah untuk memeriksa barang bawaan jangan sampai ada yang membawa senjata tajam,” tukasnya.

Editorial Team