Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin (kiri). IDN Times/Faisal Mustafa
Wahiduddin menjelaskan, tawuran tersebut melibatkan tujuh sekolah di Makassar, masing-masing siswa dari SMA Negeri 11, SMA Negeri 3, SMA Negeri 14, SMA Negeri 1, SMA Negeri 16, SMA Kartika dan SMA PGRI. “Jadi ini bergabung menjadi dua kelompok saling serang,” katanya.
Wahiduddin melanjutkan, tawuran ini sebenarnya lanjutan dari peristiwa pelemparan saat acara bazar SMA 11 Makassar di Jalan Tupai, Kecamatan Mamajang pada Minggu (4/8/2024). “Pelaku diduga dari anak-anak SMA Negeri 16 dan Kartika,” imbuhnya.
Tak terima acaranya diganggu, siswa SMA Negeri 11 mendatangi lagi sekolah SMA Negeri 16 dan SMA Kartika untuk membalas dendam. Mereka melakukan pelemparan ke arah gedung sekolah. “Tapi tidak terjadi saling sering,” papar Wahiduddin.
Puncaknya, seperti pada video yang viral di sosmed segerombolan siswa bermotor menyerang SMA Negeri 16. Bahkan ada seorang yang terluka di kepala karena di keroyok. “Itu korban dari SMA PGRI. Jadi ini anak SMA Negeri 11 memanggil temannya dari beberapa sekolah itu. Begitu juga dengan anak SMA 16 yang gabung dengan anak SMA Kartika,” jelas Wahiduddin.