Makassar, IDN Times - Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud RI memaksimalkan belajar daring rupanya masih terhalang kompetensi memaksimalkan aplikasi pendukung, baik oleh pendidik atau pelajar.
Dalam survei terbaru yang diadakan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pada 2-3 Oktober kemarin, diperoleh fakta bahwa guru serta siswa tidak mengenal apa saja aplikasi yang bisa diakses menggunakan bantuan Kuota Belajar Kemendikbud.
"Berdasarkan hasil survei tersebut FSGI berkesimpulan bahwa masih ada aplikasi di luar rujukan Kuota Belajar lebih dikenal dan lebih banyak digunakan oleh guru dan siswa," ujar Wakil Sekretaris Jenderal FSGI, Fahriza Marta Tanjung, seperti dikutip dari ANTARA pada Minggu (4/10/2020).