Makassar, IDN Times - Angka gagal tumbuh dan kembang pada anak atau stunting di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai menurun. Prevalensi angka stunting Sulsel menurut Hasil Survei Status Gizi Tahun 2022 mencapai 27,2 persen atau menurun 0,2 persen dari tahun 2021 sebesar 27,4 persen.
Namun jika dibandingkan dengan angka stunting nasional yang capaiannya 21,6 persen, capaian stunting Sulsel masih tinggi. Data ini dipaparkan oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel, Shodiqin, dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (2/8/2023).
"Secara nasional sudah turun tapi penurunan sedikit sekali dibanding 2021," kata Shodiqin dalam forum tersebut.