Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251013-WA0492.jpg
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, diwawancarai usai meninjau Gerakan Pangan Murah Serentak di halaman Kantor TVRI Stasiun Sulsel, Makassar, Senin (13/10/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah menggiatkan penggunaan pangan lokal untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini diarahkan agar kebutuhan bahan pangan program tersebut dapat dipenuhi oleh daerah penghasil di Sulsel sendiri.

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyoroti peran daerah penghasil pangan dalam mendukung program MBG. Bone, salah satu lumbung pangan Sulsel, diharapkan menjadi motor utama dalam penyediaan bahan pangan lokal untuk program ini.

"Kita harap bisa mengambil inisiatif untuk kerja sama. Ada beberapa daerah sudah melakukan kerja sama, termasuk misalnya Bone sudah melakukan penandatanganan bahwa selama masih bisa disuplai dari lokal, sayur, telur, dan sebagainya, maka dia akan suplai lokal," kata Andi Sudirman, Senin (13/10/2025).

1. Libatkan UMKM dan koperasi dalam suplai pangan program MBG

Ilustrasi pangan lokal. (IDN Times/Daruwaskita)

Sudirman menjelaskan penguatan pelaku usaha kecil juga menjadi salah satu fokus dalam pelaksanaan program MBG. Pemerintah membuka ruang bagi koperasi, kelompok usaha bersama (KUB), dan kelompok wanita tani (KWT) untuk terlibat langsung dalam rantai suplai pangan lokal.

"SPPG ini bisa bekerja sama dengan UMKM, koperasi maupun kelompok-kelompok usaha seperti KUB, KWT, untuk menyuplai misal sayur. Jangan sedikit-sedikit nanti selalu membeli barang dari luar Sulsel kalau selama masih bisa disiapkan dari daerah,"  katanya.

2. Sudirman sebut pangan lokal lebih segar dan perkuat ekonomi daerah

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Sudirman menilai keterlibatan petani lokal mampu memperkuat perputaran ekonomi di daerah sekaligus memastikan ketersediaan pangan yang lebih segar. Dia juga menekankan pentingnya jaminan mutu produk karena bahan pangan ditanam langsung oleh masyarakat setempat.

"Karena ditanam sendiri oleh orang-orang kita di sini, tentu berbeda dengan sayur yang sudah lama dikirim dari luar dibanding yang baru dipetik dari lokal," ucapnya.

3. Kebun MBG Bone jadi model percontohan suplai pangan terpadu di Sulsel

Kebun MBG di Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Sebagai contoh, Sudirman menyebut Kebun MBG di Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone yang dirancang sebagai model percontohan. Kebun tersebut terintegrasi dengan berbagai komoditas seperti ikan, padi, jagung, sayur mayur, serta ayam dan telur. 

"Mudah-mudahan kita bisa buat secara spot-spot karena ada 900 SPPG di Sulawesi Selatan," kata Sudirman.

Editorial Team