Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto hanya ilustrasi (pixabay.com/Nicholas Demetriades)

Makassar, IDN Times  - Kasus rabies di Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah menjadi fokus perhatian. Sejak Januari hingga Mei 2023, rabies telah mengakibatkan 7 orang meninggal dunia. 

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel (Sulsel), Ardadi, menerangkan 7 kasus kematian tersebut terjadi di Sinjai (1), Soppeng (2), Toraja Utara (3) dan terbaru terjadi satu kasus kematian di Gowa, pada Rabu 21 Juni 2023. Kasus kematian ini terjadi akibat penanganan yang terlambat.

"Kami melakukan penyelidikan epidemiologi terkait dengan faktor-faktor yang berpengaruh dengan kematian. Jadi, laporannya memang terlambat ditangani," kata Ardadi di Makassar, Minggu (25/6/2023). 

1. Tercatat 3.095 kasus gigitan hingga pertengahan 2023

Ilustrasi rabies. Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin rabies pada seekor kucing piaraan yang dibawa ke Puskeswan Tambangan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Angka kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Sulsel cukup tinggi. Dinkes Sulsel mencatat pada tahun 2022, terdapat 7.009 GHPR dengan 14 kasus kematian. Kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Toraja Utara dengan jumlah 1.114 kasus.

Kemudian tahun ini, jumlah kasus GHPR telah mencapai 3.095 kasus dengan 7 kasus meninggal dunia. Kasus tertinggi juga masih tercatat di Toraja Utara dengan jumlah 478 kasus.

Namun kasus gigitan tersebut belum tentu positif rabies. Untuk itu, harus langsung ditangani sebagai pencegahan jika hewan yang menggigit ternyata rabies.

"Menurut kami ini menggelisahkan tapi tetap kita bekerja Terus. Tim saya juga ada di Toraja Utara untuk penyelidikan epidemiologi," kata Ardadi.

2. Penanganan rabies cukup optimal

Editorial Team

Tonton lebih seru di