Suami Bunuh Istri di Sulawesi Utara, Korban Berulang Kali Alami KDRT

Rupanya, korban dan pelaku sudah pisah rumah meski belum bercerai secara resmi. Korban memilih pergi dari rumah karena kerap konflik dan dipukul oleh suaminya.

"Katanya suaminya sering marah-marah dan memukul, makanya korban keluar dari rumah," kata Kasat Reskim Polres Kotamobagu, AKP Agus Sumandik.

Korban pun memutuskan tinggal di sebuah indekos di Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat. Sayangnya, kekerasan dalam rumah tangga (KRDT) yang dilakukan oleh Dody tak berhenti sampai di situ.

Lantaran menuduh istrinya sudah memiliki kekasih baru, Dody mendatangi Sri ke tempat kerjanya. Korban sendiri diketahui merupakan pegawai di sebuah tempat produksi nasi kuning milik lelaki bernama Faris. Faris menyebut bahwa pelaku diduga sudah menunggu korban sejak pukul 02.00 WITA.

"Ada tetangga yang lihat suaminya ini sudah menunggu istrinya sekitar pukul 02.00 WITA di seberang jalan depan rumah," jelas Faris.

Saat korban tiba, keduanya sempat terlibat adu mulut di samping rumah. Tak hanya itu, pelaku juga memukul wajah korban. Korban pun lari ke dapur rumah diikuti pelaku. Melihat hal tersebut, Faris sempat berusaha melerai keduanya.

Namun, saat pelaku mengeluarkan pisau Faris memilih mundur lantaran takut. Saat itulah pelaku menikam korban di punggung dan lengan. Korban tewas seketika dan pelaku melarikan diri.

Pelaku melarikan diri ke rumahnya di Desa Bai, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Namun, polisi berhasil menangkapnya beberapa jam setelah kejadian.

Polisi pun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena pelaku masih menjalani pemeriksaan. Di sisi lain, rekan kerja korban bernama Puput mengungkapkan bahwa korban memang beberapa kali curhat kepadanya terkait masalah rumah tangga.

“Beberapa kali memang dia curhat. Pernah bilang juga kalau sudah pernah diancam bakal dibunuh oleh suaminya,” tutur Puput.