Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof Stella Christie, bersama Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, meresmikan  ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources di Makassar, Senin (7/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof Stella Christie, bersama Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, meresmikan ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources di Makassar, Senin (7/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Intinya sih...

  • Stella Christie resmikan pusat unggulan ASEAN-China di Unhas

  • Kembangkan skema U2U2B untuk kerja sama universitas dan industri Tiongkok

  • Pemerintah tambah anggaran riset sebesar Rp1,8 triliun melalui LPDP

  • Unhas sambut baik peresmian pusat unggulan ASEAN-China untuk pengembangan riset metalurgi dan sumber daya laut

Makassar, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof Stella Christie, meresmikan ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources di Universitas Hasanuddin (Unhas), Senin (7/7/2025). Lokasinya berada di Gedung ex Fakultas Teknik.

Pda peresmian itu, Stella didampingi Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaludin Jompa. Kegiatan ini disaksikan oleh sejumlah sivitas akademika serta mahasiswa.

Peresmian ini juga menjadi bagian dari kunjungan kerja Stella di Makassar. Dalam kegiatan tersebut, Stella menekankan peran perguruan tinggi sebagai penghubung antara riset, pendidikan vokasi, dan kebutuhan industri.

Menurutnya, kementerian mendorong kurikulum pendidikan vokasi agar lebih terhubung dengan dunia kerja. Dia menyebut setidaknya 30 persen kurikulum vokasi harus dihabiskan langsung di industri.

"Sebenarnya pendidikan vokasi apa yang sangat berhasil. Kita mengetahui dari fakta-faktanya bahwa 30 persen setidaknya dari kurikulum vokasi itu harus dihabiskan, masanya itu harus dikerjakan langsung di industri," kata Stella di hadapan wartawan usai peresmian.

1. Kembangkan skema U2U2B

Peresmian ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources di Makassar, Senin (7/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Stella juga menjelaskan salah satu skema yang sedang dikembangkan, yaitu kerja sama model U2U2B (University to University to Business). Dalam skema ini, universitas di Indonesia akan terhubung dengan universitas dan industri di Tiongkok.

"Yang kita lakukan adalah memberikan, menggandeng industri dari Cina, dari Tiongkok yang sudah bekerja sama dengan universitas di Tiongkok, di mana universitas tersebut memang sudah sangat terbiasa untuk mensuplai tenaga kerja langsung untuk kebutuhan industri," kata Stella.

Dia mencontohkan program kerja sama Technical and Vocational Education and Training (TIVET) yang sudah berjalan di beberapa perguruan tinggi, termasuk UNJ dan Poltek Sriwijaya. Unhas, kata dia, sebentar lagi juga akan menerapkan skema serupa.

"Jadi 1 tahun di universitas Indonesia atau di politeknik Indonesia di vokasi, 1 tahun di universitas atau politeknik di China, dan 1 tahunnya lagi khusus untuk magang di industri langsung. Jadi sangat kami dorong untuk bisa antara industri dan vokasi langsung bekerja sama," katanya.

2. Pemerintah tambah anggaran riset

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie saat kunjungan kerja di Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin (7/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Selain fokus pada vokasi, Stella juga menyebut pemerintah menambah anggaran riset sebesar Rp1,8 triliun melalui dana LPDP. Dana ini akan diluncurkan dalam waktu dekat dan difokuskan untuk mendukung riset strategis, ketahanan pangan, energi, serta hilirisasi produk hasil penelitian.

"Jadi sebelumnya juga sudah ada dana dari APBN, rupiah murni langsung ke Kementerian Pendidikan Tinggi Sainstek, tetapi juga kami menambahkan ini hampir sekitar 2 kali lipat sebenarnya, Rp1,8 triliun dari LPDP, ini akan diluncurkan sekitar 1 - 2 minggu depan," jelasnya.

3. Unhas sambut baik pusat unggulan ASEAN-China

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof Stella Christie, bersama Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, usai meresmikan ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources di Makassar, Senin (7/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, menyambut baik peresmian pusat unggulan tersebut. Dia menyebut kerja sama ASEAN-Tiongkok melalui Unhas diharapkan memperkuat posisi kampus dalam pengembangan riset metalurgi dan sumber daya laut.

"Hari ini kita harus bikin center yang cukup bagus, cukup besar, di mana ASEAN dan China itu bekerja sama secara khusus, di mana UNHAS menjadi host untuk metallurgi dan sumber daya laut," Prof JJ sapaannya.

Peresmian ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources diharapkan menjadi pintu masuk kerja sama riset terapan, inovasi industri, dan pelatihan tenaga kerja terampil di kawasan timur Indonesia. Prof JJ mengatakan ini merupakan sesuatu yang akan mendorong ke pertumbuhan ekonomi pasar kerja.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran Ibu Wamen di sini, memberikan kami penguatan-penguatan sifatnya strategik kebijakan dari pusat, dalam kata hilirisasi peluang berat yang tadi kita bicarakan, yaitu kinerisasi untuk metallurgi dan juga untuk kemaritiman," katanya.

Editorial Team