Makassar, IDN Times - Perusahaan startup teknologi akuakultur asal Bandung, eFishery, meresmikan proyek budidaya tradisional plus di Instalasi Tambak Percobaan Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/4/2024).
Proyek ini berjalan bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan 3 Maros (BRPBAP), serta United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) melalui program Global Quality and Standards Programme (GQSP). Program GQSP dirancang untuk memberikan kontribusi dalam memperbaiki akses pasar dalam dan luar negeri bagi rantai nilai (value chain) perikanan budidaya yang terpilih melalui peningkatan kapasitas para pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya.
Peresmian proyek dengan penebaran 200.000 benih udang vaname di lima kolam seluas dua hektar oleh Muhammad Chairil selaku VP Public Affair eFishery, Boedi Julianto mewakili GQSP UNIDO Indonesia, A. Indra Jaya Asaad selaku Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, dan Muhammad Ilyas selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel.