Siswa SMP di Makassar jadi Korban Penculikan, Dimanfaatkan Penipuan

Intinya sih...
- Siswa SMP di Makassar menjadi korban penculikan dan penipuan
- Pelaku memanfaatkan korban untuk menipu penjaga konter handphone
- Korban dijemput saat jam istirahat sekolah dan dibawa berkeliling sebelum ditinggalkan di konter
Makassar, IDN Times - Seorang siswa kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial W di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban penculikan yang disertai aksi penipuan.
Pelaku menggunakan korban sebagai "jaminan" dalam aksinya menipu penjaga konter handphone yang melayani jasa transfer uang melalui aplikasi Dana.
Kejadian ini bermula ketika pelaku membawa korban ke sebuah konter di Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
1. Pelaku menipu Rp1,3 juta
Pelaku berpura-pura melakukan transaksi transfer uang sebesar Rp1,3 juta dan meninggalkan korban di konter dengan alasan pergi ke ATM untuk mengambil uang. Namun, pelaku tidak kembali.
Penjaga konter bernama Firman, yang merasa curiga setelah menunggu lebih dari satu jam, akhirnya menanyai korban.
"Dari pengakuan anak itu, dia tidak mengenal pelaku. Dia hanya dijemput di depan sekolah dan dijanjikan uang Rp50 ribu untuk membantu mengangkat barang," ujar Firman.
Menurut korban, pelaku menjemputnya saat jam istirahat sekolah dan membawanya berkeliling menggunakan sepeda motor. Aksi pelaku terekam dalam kamera CCTV di konter.
2. Korban diculik di sekolah
Dalam rekaman kamera CCTV, pelaku terlihat mengenakan jaket hitam, masker putih, dan helm hitam, sementara korban masih mengenakan seragam sekolah.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala, membenarkan adanya laporan tersebut. "Pelaku menggunakan korban sebagai alat untuk meyakinkan penjaga konter. Anak ini tidak tahu apa-apa dan hanya menjadi korban dalam aksi ini," jelasnya.
Sangkala menambahkan bahwa pelaku menjadikan korban sebagai alat untuk menipu penjaga konter.
"Anak ini dijemput saat jam istirahat sekolah dengan modus meminta bantuan mengangkat barang, lalu dibawa berkeliling untuk melakukan aksi penipuan," ujarnya.
3. Modus penipuan baru
Setelah kejadian, polisi berhasil memulangkan korban ke keluarganya. Kini, pihak kepolisian tengah menyelidiki lebih lanjut kasus ini untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Modus penipuan baru kasus ini menjadi perhatian khusus karena melibatkan anak sebagai korban yang dimanfaatkan dalam aksi kejahatan.
Polisi mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak mereka agar tidak mudah tergoda bujukan dari orang asing.