Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
-
Siswa SMPN 2 Airmadidi dirawat di RSUD Maria Walanda Maramis, Minut, Sulawesi Utara, Rabu (26/11/2025). (Dok. RSUD Maria Walanda Maramis)

Intinya sih...

  • Siswa dan guru SMPN 2 Airmadidi Minut dirawat di rumah sakit usai diduga keracunan MBG

  • Gejala beragam seperti kembung, sakit perut, nyeri ulu hati, dan diare akut

  • Data terakhir menunjukkan 182 guru dan murid keracunan, angka masih bisa berubah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Manado, IDNTimes - Sejak Rabu (26/11/2025), belasan siswa SMPN 2 Airmadidi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dirawat di rumah sakit. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis usai diduga mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu siang.

Dalam video yang beredar di media sosial, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) penuh. Sejumlah siswa terbaring di tempat tidur, sedang lainnya hanya di tempat duduk.

"Iya benar, kami langsung menangani pasien secara medis. Dugaan awal karena mengonsumsi MBG," ujar Direktur RSUD Maria Walanda Maramis, dr Allain Beyah, Kamis (27/11/2025).

1. Ada 11 pasien di RSUD Maria Walanda Maramis

Siswa SMPN 2 Airmadidi dirawat di RSUD Maria Walanda Maramis, Minut, Sulawesi Utara, Rabu (26/11/2025). Dok. RSUD Maria Walanda Maramis

Sejauh ini, pasien terus bertambah. Data terakhir menunjukkan ada 11 siswa dan guru yang dirawat jalan maupun inap.

Mereka tiba di rumah sakit di waktu berbeda, mulai pukul 19.00 WITA. Gejalanya pun beragam mulai dari kembung, sakit perut, nyeri ulu hati, hingga diare akut.

"Dari 11 pasien ada 4 yang hanya rawat jalan," tambah Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Maria Walanda Maramis, dr Anthonius Tumbol.

2.  182 guru dan murid diduga keracunan

Suasana pelayanan RSUD Maria Walanda Maramis Minut saat menerima siswa dan guru keracunan MBG di SMPN 2 Airmadidi, Rabu (26/11/2025). Dok. RSUD Maria Walanda Maramis

Berdasarkan data dari SMPN 2 Airmadidi, ada 182 orang yang diduga keracunan usai makan MBG. "Ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang hanya di rumah masing-masing," tutur sejumlah guru.

Sebanyak 46 siswa dan 5 guru masuk ke rumah sakit. Siswa yang menjadi korban berasal dari kelas 7, 8, dan 9.

Pihak sekolah memperkirakan jumlah tersebut masih akan berubah. Rata-rata mereka dirawat di RS Hermana Lembean, RSU GMIM Tonsea, dan RSUD Maria Walanda Maramis.

3. Banyak siswa tak makan MBG

Sejumlah siswi SMP IT Al Fateeh Tahfidz dan Entrepreneur, Pedurungan Semarang mengonsumsi masakan MBG. (IDN Times/bt)

Seorang siswa yang dirawat di RSUD Maria Walanda Maramis, mengatakan bahwa menu makanan kemarin memang agak berbeda karena rasanya hambar. Namun, ia awalnya tak menganggap serius lantaran gejala keracunan tidak langsung terasa.

Hal serupa juga diungkapkan seorang guru bernama Dewi. Banyak siswa yang mengeluhkan aroma dan rasa makanan sehingga banyak yang tak menyantap MBG.

"Ada guru yang sampai makan 2 ompreng termasuk saya karena memang tidak ada (murid) yang mau makan. Gejalanya tidak langsung terasa, nanti sekitar pukul 18.00 WITA perut saya baru terasa tidak enak," tuturnya.

Editorial Team