ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pada 9 Juli 2014, Prabowo yang maju sebagai capres marah kepada sejumlah media di kediamannya usai mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS). Media itu adalah Berita Satu, Kompas TV, dan Metro TV.
Kejadian bermula saat Prabowo istirahat bersama sejumlah politikus usai mencoblos. Beberapa media televisi telah menunggu untuk wawancara ekslusif dengannya. Prabowo melangsungkan wawancara dengan TVRI, ANTV, Berita Satu, RCTI, RTV, tvOne, NHK Jepang , Kompas TV, CNN, dan Metro TV.
Kemarahan Prabowo muncul saat diwawancara Berita Satu. Prabowo menuding Berita Satu kerap menyudutkan dan tidak berimbang dalam menayangkan pemberitaan terkait dirinya.
"Ini yang ngelolosin Berita Satu ke sini siapa ini?" tanya Prabowo ke tim suksesnya. Namun sejurus kemudian, nada bicaranya menurun karena reporter dan juru kamera hanya menjalankan tugas, ia pun mempersilahkan Berita Satu mewawancara dirinya.
Setelah wawancara dengan NHK Jepang, kemarahan Prabowo kembali muncul ketika diwawancara Kompas TV. Setelah Kompas TV dan CNN, Prabowo kembali marah, kali ini ia menyemprot Metro TV dan menyebut nama pemiliknya, Surya Paloh.
"Kasih tahu Pak Surya (Surya Paloh-bos MetroTV) apa dosa Prabowo ke Pak Surya. Berani nggak bilang! Berani nggak bilang gitu? Kalau kamu nggak mau disakiti jangan sakiti orang. Hewan saja nggak mau disakiti, itu ajaran semua agama," katanya.
Prabowo juga menyebut Kompas dan Tempo yang tidak menulis tentangnya sesuai fakta. Tidak lama kemudian seluruh wartawan diminta keluar dari rumah Prabowo.