Siap-siap, Naik Teman Bus Trans Mamminasata Bakal Berbayar

10 Okt 2022, 14:10 WIB

Suasana di dalam Teman Bus yang beroperasi di Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Layanan angkutan massal bus Buy The Service (BTS), Teman Bus Trans Mamminasata diwacanakan bakal berbayar di akhir Oktober 2022 ini. BTS Trans Mamminasata diketahui telah beroperasi di Sulawesi Selatan sejak November 2022 tanpa berbayar alias gratis.

Kepala UPT Trans Mamminasata Andi Nurdiyana mengatakan tarif bus Trans Mamminasata telah ditetapkan. Namun pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian Perhubungan terkait alat yang digunakan untuk pembayaran.

"Kalau itu sudah ada cuma belum. Ini masih disempurnakan karena persoalan teknisnya. Jadi itu akan segera diberlakukan di 10 kota penerima subsidi BTS," kata Nurdiyana, Senin (10/10/2022).

1. UPT Mamminasata segera sosialisasikan tarif

Teman Bus yang beroperasi di Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Tarif yang disepakati untuk semua rute yaitu Rp4.600. Setelah menerima SK Kementerian Perhubungan, Nurdiyana mengaku akan mulai menyosialisasikan ke masyarakat bahwa Teman Bus akan mulai berbayar.

"Tentu kita hal pertama yang kita lakukan adalah sosialisasi. Kita sampaikan ke masyarakat luas. Akan ada juga sosialisasi ke sekolah-sekolah," katanya.

2. Teman Bus layani 4 koridor

Suasana di dalam Teman Bus yang beroperasi di Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Sejak diresmikan pada November 2022 lalu di Kota Makassar, Teman Bus melayani 4 koridor di wilayah aglomerasi Mamminasata yaitu Makassar, Maros, Gowa dan Takalar. Teman Bus yang beroperasi berjumlah 87 unit.

Bus Trans Mamminasata melayani 4 koridor. Koridor 1 yaitu Panakkukang Square-Galesong. Koridor 2 yaitu Mal Panakkukang-Bandara Sultan Hasanuddin. Koridor 3 yaitu Kampus 2 PNUP-Kampus 2 PIP. Koridor 4 Panakkukang Square -Kampus UIN Samata-Kampus Fakultas Teknik Unhas Gowa.

3. Hanya dua koridor yang penumpang cukup baik

Teman Bus hadir di Makassar. IDN Times/Istimewa

Sejauh ini, masyarakat cukup antusias menggunakan layanan moda transportasi massal tersebut. Namun dari keempat koridor yang beroperasi, kata Nurdiana, hanya Koridor 1 dan 4 yang load factor atau faktor penumpangnya yang terlihat cukup menggembirakan.

Sementara Koridor 2 dan 3 terlihat kurang maksimal. Hal ini mengingat bahwa koridor 2 sempat mendapat protes dari sopir angkutan umum.

"Itu yang terus kita berupaya untuk membangun komunikasi dengan operator existing. Kalau kita sudah bisa mengangkut penumpang di Koridor 2, saya kira load factor bisa kita angkat. Itu harapan kita," katanya.