Sesar Lokal Pemicu Gempa di Ampana Tojo Unauna Sulteng Masih Misterius

26 Jul 2021, 23:02 WIB

Kepala Seksi Data dan Informasi, Hendrik Leopatty menunjukkan pusat gempa di Ampana, Tojo Unauna/IDN Times/Kristina Natalia

Palu, IDN Times - Serangkaian gempa bumi mengguncang wilayah Kecamatan Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Palu menyebutkan, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo terjadi sekitar pukul 20.09 WITA. Episentrum gempa berada 59 kilometer Timur Laut Ampana dengan kedalaman 10 kilometer.

“Sekali lagi kami tegaskan tidak berpotensi tsunami namun warga harus tetap waspada,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG stasiun Geofisika Palu, Hendrik Leopatty, Senin (26/7/2021).

1. Listrik padam, warga panik dan mengungsi

Warga di Kabupaten Touna, Sulteng panik pasca diguncang gempa 6.5 magnitudo/IDN Times/Istimewa

Pasca guncangan gempa 6,5 magnitudo, listrik di Ampana dipadamkan. Hal ini pun menimbulkan kepanikan dan warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

“Kalau ada gempa kuat memang listrik akan dipadamkan, sekarang sudah menyala dan kalau jaringan komunikasi lancar-lancar saja,” jelas Hendrik.

2. BMKG sebut sesar lokal pemicu gempa masih misterius

Default Image IDN

Hendrik menjelaskan serangkaian gempa dipicu oleh sesar yang sama.
Namun berdasarkan peta bahaya gempa bumi terbitan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) 2017 dan diperbarui setelah gempa bumi sesar Palu Koro 2018 lalu, BMKG belum menemukan nama yang tepat untuk sesar di Tojo Unauna.

Hendrik juga menyebutkan, guncangan gempa bumi di Tojo Unauna tidak berkaitan dengan gunung api Colo.

“Yang harus diketahui masyarakat gunung api bagian sistem yang terpisah,” tuturnya.

“Aktif tidaknya gunung api ada teman-teman dari geologi yang punya alat khusus dan mereka terus memantaunya,” tambah Hendrik.

3. Sejarah gempa kuat yang terjadi di Kabupaten Tojo Unauna

Kondisi salah satu rumah sakit di Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, Sulteng/IDN Times/Istimewa

Hendrik menjelaskan, peta sejarah kegempaan sangat sulit menjelaskan guncangan di Ampana, Tojo Unauna. Hal ini karena data yang masih minim.

Apalagi jurnal-jurnal yang mengkaji sejarah kegempaan selain sesar Palu Koro dan daerah Morowali sangat sedikit.

“Kalau gempa ini sangat luas dirasakan sampai di Tolitoli. Kalau informasi yang kami terima di Pulau Wakai katanya ada kerusakan besar tetapi belum dibuktikan dengan foto,” terangnya.