Seratusan emak-emak datang melapor ke Polsek Rappocini, Makassar/Istimewa
Sari dan Ana mengaku mengetahui arisan dan investasi online yang dikelola terlapor lewat media sosial. Tepatnya Instagram dengan nama akun Arisan Amanah. Mereka juga awalnya mendapat informasi dari rekan masing-masing. Karena tergiur keuntungunan berlipat ganda mereka akhirnya memutuskan untuk ikut.
Sepengetahuan Sari, korban arisan online ini bukan hanya di Kota Makassar. Namun ada juga yang berasal di luar daerah Sulsel, seperti Papua. Korban di luar daerah itu rugi hingga Rp160 juta lebih. "Saya juga baru tahu namanya LSD baru hari-hari orang panggil dia Puput. Makanya baru terbongkar dan kita sudah tahu semua," ungkapnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Rappicini Iptu Akhmad Risal menambahkan, laporan seratusan korban telah diterima dan segera ditindaklanjuti. Polisi sementara ini telah memeriksa sejumlah saksi, selain terlapor. "Terduga pelaku, kemudian pacarnya dan seorang admin yang kita periksa," ucap Akhmad di kantornya.
Lebih lanjut kata Akhmad, arisan dan investasi ini dikelola terlapor di salah satu indekos di Jalan Pelita Raya sejak beberapa bulan terakhir. Polsek Rappocini berencana akan melimpahkan penanganan kasus ini ke Polrestabes Makassar, mengingat korbannya banyak. "Sambil kita tunggu pelaporan kalau ada korban lain lagi," imbuhnya.