Makassar, IDN Times - Tensi politik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, perlahan mulai memanas sepekan jelang pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar. Pasalnya, banyak hal yang kemungkinan bisa terjadi termasuk tarik-menarik dukungan antarpartai politik (parpol).
Ada 4 bapaslon yang bakal maju dalam Pilkada Makassar 2020. Mereka adalah Syamsu Rizal-Fadli Ananda, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, dan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando. Keempat bapaslon ini masing-masing telah mencukupkan jumlah kursi sebagai syarat minimal untuk mendaftar.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto, menilai ada dua puncak tensi politik dalam pilkada. Pertama adalah pertarungan perebutan partai dan kedua adalah pertarungan di hari H pemilihan. Menurutnya, pertarungan perebutan partai tak kalah menarik dari pertarungan di hari H pemilihan.
"Tentu saja dalam kondisi ini sepekan jelang pendaftaran, tensi politik akan meningkat, utamanya di intensitas lobi politik. Artinya, semua kandidat secara intens akan melobi partai," kata Ali saat dihubungi IDN Times, Jumat (28/8/2020).