Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Korban anggota polisi yang ditembak di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. (IDN Times/Istimewa)

Yahukimo, IDN Times – Aksi penembakan terhadap anggota polisi dilaporkan terjadi lagi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu (1/2/2025) sekitar pukul 19.15 waktu setempat.

Informasi yang dihimpun IDN Times, korban dalam penembakan itu merupakan seorang anggota Polsek Kurima atas nama Aipda Syam. Dikabarkan korban mengalami luka tembak di mata sebelah kiri.

Sejak Minggu (2/2/2025) kemarin, IDN Times telah berupaya mengonfirmasi kejadian ini ke Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, dan Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Pol. Yusuf Sutejo.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, keduanya belum memberikan pernyataan resmi. Kombes Pol. Yusuf hanya membalas, "wait ya". Saat dikonfirmasi kembali keesokan harinya, Yusuf membaca tanpa membalas.

Sementara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bahwa merekalah yang melakukan penembakan tersebut.

Melalui siaran pers yang dikirim pada Minggu (2/2/2025), Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan TPNPB Kodap XVI Yahukimo bertanggung jawab atas peristiwa itu.

"Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo bahwa; kami siap bertanggung jawab atas penembakan yang terjadi pada hari Sabtu, 1 Februari 2025 pukul 19.00 di Kampung Eroma, Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo yang mengakibatkan seorang anggota polisi berpangkat Inspektur Polisi mengalami luka tembak di bagian mata," ujar Sebby.

"Aksi penembakan tersebut dilakukan oleh pihak kami maka disampaikan kepada aparat militer Pemerintah Indonesia untuk tidak melakukan penangkapan dan penembakan bahkan melakukan intimidasi terhadap warga yang tak bersalah di wilayah konflik bersenjata di Yahukimo," imbuhnya.

Sebby menegaskan, TPNPB Kodap XVI Yahukimo telah mengeluarkan pernyataan sikap bahwa seluruh warga sipil dan pendatang untuk segera keluar dari wilayah konflik bersenjata di Yahukimo.

Hal itu, kata Sebby, bertujuan agar warga sipil tidak menjadi korban penembakan selama pihaknya melakukan operasi dan pengejaran terhadap aparat militer Pemerintah Indonesia di Yahukimo.

"Sekali lagi kami sampaikan kepada warga imigran Indonesia untuk segera keluar dari Yahukimo karena anda akan menjadi target pasukan TPNPB selama operasi berlangsung dan juga segera hentikan aktivitas anda karena tidak ada jaminan keamanan bagi anda oleh aparat militer pemerintah Indonesia di wilayah perang," tegasnya.

Editorial Team