Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, Senin (30/9/2024). IDN Times/Ashrawi Muin
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, Senin (30/9/2024). IDN Times/Ashrawi Muin

Intinya sih...

  • Perlu kajian ulang termasuk harga air

  • Pemanfaatan kapasitas pompa belum maksimal

  • Jufri ungkap kompleksitas proyek SPAM Mamminasata

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, meminta pengkajian ulang Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mamminasata yang dibuat pada 2021. Tujuannya untuk memperjelas kewenangan Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Sulsel, Pemprov Sulsel, serta pemerintah kabupaten dan kota yang terlibat.

Dalam pertemuan bersama Balai beberapa waktu lalu, Jufri menerima laporan progres pembangunan SPAM Mamminasata, termasuk PKS antara Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, Pemkab Maros, Gowa, dan Takalar. Dia menjelaskan, PKS seharusnya selesai pada 2024, namun hingga 2025 baru dianggarkan Rp70 miliar. 

"Di tahun 2025, kita baru menganggarkan Rp70 miliar  kemudian tahun depan Rp50 miliar, padahal seharusnya yang dibutuhkan biaya sekitar Rp172 miliar untuk penyelesaiannya," kata Jufri, Senin (18/8/2025).

1. Perlu kajian ulang termasuk harga air

ilustrasi pipa air (pexels.com/ Luis Quintero)

Beberapa item dalam PKS masih menimbulkan pertanyaan, terutama dari PDAM Makassar dan Gowa. Sementara itu, Maros dan Takalar telah menyetujui seluruh persyaratan, namun operasional di lapangan untuk Makassar dan Gowa belum sepenuhnya sesuai kesepakatan. 

Jufri pun menekankan perlunya kajian ulang terhadap harga air Rp2.900 per meter kubik yang ditetapkan 2021, agar sesuai kondisi saat ini. Dia juga menyoroti perhitungan debit air dan mekanisme pembayaran yang belum disepakati.

"Kalau sekarang mesti dikaji ulang jangan sampai harga itu tidak cocok lagi dengan tahun yang ada saat ini, kemudian  hitungannya juga, cara pembayarannya belum ada kesepakatan," jelasnya.

2. Pemanfaatan kapasitas pompa belum maksimal

ilustrasi pipa air (pixabay.com/Archermech)

Jufri menjelaskan kapasitas pompa SPAM Mamminasata sebesar 3.000 liter per detik belum sepenuhnya dimanfaatkan. Jika debit air Makassar, Gowa, dan Takalar lebih rendah, makassar Balai harus menyesuaikan produksi yang berdampak pada usia pakai pompa dari enam tahun menjadi satu tahun.

"Kalau dikurangi kapasitas  balai harus mengurangi kapasitas produksi di pompa, dan itu akan memperbaiki usia pembagian pompa yang seharusnya 6 tahun, tinggal 1 tahun. Karena sama seperti mencekik pompa supaya jumlahnya tidak sampai 3.000 liter per detik," paparnya. 

3. Jufri ungkap kompleksitas proyek SPAM Mamminasata

Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Jufri mengaku baru memahami kompleksitas proyek, termasuk pembagian tanggung jawab antar daerah. Pemprov harus menyelesaikan jaringan distribusi ke Maros dan Takalar sebelum kedua daerah bisa membangun lanjutan. 

Usulan untuk membangun secara simultan di Gowa, Maros, dan Takalar tidak dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan adanya jaringan tersier, sekunder, dan distribusi yang masing-masing menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Saya kan berpikir sederhana saja. Kalau misalnya disambung ke sana, ada pipa besarnya ke Maros, akan menjadi pipa persimpangan, itu juga pipa persimpangan nanti besarnya. Tapi ternyata tidak sederhana itu," kata Jufri.

Editorial Team