Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pembelajaran tatap muka di SMP. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Sulawesi Selatan telah dimulai seperti di beberapa daerah lainnya. Meski begitu, tak semua orangtua siswa mengizinkan anaknya untuk ikut PTM meskipun terbatas.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Imran Jausi, mengatakan salah satu syarat ikut PTM adalah izin orangtua. Jika ternyata tidak mengizinkan maka itu menjadi hak mereka. 

"Tidak apa-apa, kalau dia tidak ikut PTM, berarti dia pasti dia ikut daring. Pasti gurunya kontrol kalau dia (siswa) tidak bisa ikut PTM kan ada daring," kata Imran saat dihubungi IDN Times via telepon, Selasa (12/10/2021).

1. Orangtua umumnya ingin PTM

Ilustrasi simulasi KBM tatap muka (IDN Times/ Bramanta Pamungkas)

Imran mengatakan berdasarkan survei dari Dinas Pendidikan, sebagain besar orangtua memang menginginkan agar anaknya kembali mengikuti PTM. Hal itu karena pembelajaran daring dianggap tidak efektif. 

"Lebih banyak yang mau. Bahkan mereka banyak yang meminta bahwa giliran 3 jam itu mungkin harusnya ditambah lagi. Untuk mengejar ketertinggalan. Orangtua juga berharap bahwa seperti biasa normal," kata Imran.

Dia mengakui memang masih ada sebagian orangtua yang tidak mengizinkan anaknya ikut PTM dengan berbagai alasan. Tapi menurut Imran ini bukan masalah karena setiap orangtua pasti memahami apa konsekuensinya jika anak ikut PTM maupun daring. 

"Tentunya kan konsekuensinya yang akan dihadapi oleh murid-murid itu sendiri dan orangtuanya. Karena kalau PTM kan beda. Bisa lebih banyak interaksi. Kalau daring, proses pembelajaranya juga sama-sama, cuma kan harus daring," katanya.

2. Sekolah memfasilitasi belajar daring

Editorial Team

Tonton lebih seru di