SDM Pengurus Koperasi Merah Putih di Sulsel akan Dibina

- Pemerintah provinsi siapkan bimtek dan pendampingan untuk kembangkan koperasi
- Suplai produk melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan BUMN
- Koperasi Merah Putih dorong potensi lokal desa tembus pasar nasional
Makassar, IDN Times - Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara nasional pada Senin (21/7/2025) tidak berhenti sebagai seremoni semata. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), pembentukan 3.059 koperasi desa dan kelurahan kini dilanjutkan dengan tahap operasional dan pengembangan kapasitas.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan sekaligus Sekretaris Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih Sulsel, Andi Eka Prasetya, menegaskan pendirian koperasi tidak berhenti di tahap pembentukan. Menurutnya, setiap koperasi akan didampingi secara berkelanjutan agar benar-benar aktif dan produktif.
"Jadi setelah nanti dilakukan launching ini, ada tahap pengoperasian tentunya. Kemudian tahap pengembangan, termasuk pengembangan SDM atau capacity building," kata Andi Eka, usai peluncuran koperasi percontohan Desa Merah Putih Aeng Batu-Batu di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.
1. Pemprov siapkan bimtek dan pendampingan untuk kembangkan koperasi

Menurut Eka, pemerintah provinsi telah menyiapkan berbagai kegiatan teknis untuk mendukung ribuan koperasi desa dan kelurahan agar bisa berkembang sesuai potensi masing-masing wilayah. Salah satunya melalui bimbingan teknis (bimtek), pelatihan manajemen koperasi, hingga pendampingan usaha.
"Nanti, terkait dengan itu, pemprov juga akan ada kegiatan-kegiatan terkait dengan mungkin bimtek, pendampingan, atau pelatihan yang akan dialokasikan untuk di provinsi bersama-sama bagaimana pengembangan ke depannya koperasi desa Merah Putih ini," katanya.
2. Suplai produk melibatkan berbagai pihak

Tahap pengembangan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari dinas teknis, kementerian terkait, hingga perusahaan BUMN yang menjadi mitra koperasi. Produk-produk yang dijual di gerai koperasi akan disuplai langsung oleh mitra seperti Pertamina untuk LPG, Bulog untuk sembako, Pupuk Indonesia untuk pupuk, hingga Kimia Farma untuk layanan obat-obatan.
"Jadi semua BUMN sudah melakukan koordinasi kepada kami untuk meminta data seluruh 3.059 koperasi ini akan melakukan pengembangan di dalam produk yang akan disediakan," kata Eka.
3. Koperasi Merah Putih dorong potensi lokal desa tembus pasar nasional

Selain mendukung pasokan kebutuhan dasar, pemerintah juga mendorong koperasi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal. Eka menekankan, setiap koperasi memiliki karakteristik berbeda sesuai potensi desa.
Contohnya, di koperasi Aeng Batu-batu Takalar potensi perikanan dan pertanian, sedangkan di koperasi Kanreapia Gowa lebih kuat di hortikultura dan perkebunan. Dua koperasi ini merupakan percontohan nasional dari Sulsel.
Dengan melihat potensi desa, koperasi diarahkan untuk merekrut anggota dan menggali potensi ekonomi lokal secara maksimal. Usaha koperasi juga akan dikembangkan melalui pemasaran digital agar produknya bisa diakses hingga pasar nasional dan internasional.
"Bapak presiden tentunya melakukan instruksi seperti ini ya, tentunya akan berdampak luar biasa dalam hal pertumbuhan ekonomi yang terkhusus potensi ekonomi desa," kata Eka.