Ilustrasi jemaah calon haji Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)
Pasca puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), kondisi almarhumah Sunarti juga masih dalam kondisi stabil sehingga ia bisa mengikuti nafar awal. Almarhumah Sunarti kemudian mengikuti tawaf menggunakan kursi roda pada 14 Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Usai melaksanakan tawaf, almarhumah Sunarti mengaku sedikit kelelahan dan memilih beristirahat, sehingga ia tidak banyak melakukan aktivitas di luar kamar. Saat beristirahat di kamar, almarhumah Sunarti sempat berkomunikasi dengan keluarga di kampung halaman.
“Selesai salat biasanya almarhumah mengaji, tapi waktu itu teman sekamar memperhatikan beliau sudah tidak mengaji. Saat mereka selesai mengaji, almarhumah dipanggil-panggil sudah tidak menyahut,” jelas Irmanto.
Karena dipanggil tidak menyahut, pukul 20.00 waktu setempat teman sekamar almarhumah Sunarti menghubungi TKH. Almarhumah kemudian diperiksa hingga pada pukul 20.03 waktu setempat dinyatakan meninggal dunia.