Satpol PP Makassar: Penertiban Manusia Silver Harus Persuasif

Intinya sih...
- Satpol PP menghadapi perlawanan saat menertibkan manusia silver di Kota Makassar
- Penertiban dilakukan di titik strategis kota untuk menciptakan kelancaran arus lalu lintas dan menjaga ketertiban umum
- Reaksi keras manusia silver terhadap petugas menyebabkan penundaan sementara proses penertiban
Makassar, IDN Times - Penertiban manusia silver di sejumlah titik di Kota Makassar, Kamis (8/5/2025), sempat memanas setelah sekelompok orang melawan petugas. Meski demikian, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tetap menegaskan bahwa langkah yang diambil di lapangan mengutamakan pendekatan persuasif.
"Memang kami harus hadir dalam persuasif dan juga penegakan aturan tetap menjadi andalan utama kami. Namun kami menghindari juga namanya konflik yang terlalu besar," kata Plt Kasatpol PP Kota Makassar, Fathur Rahim, Sabtu (10/5/2025).
1. Manusia silver ditertibkan di berbagai titik strategis kota
Manusia silver ditertibkan di berbagai titik strategis kota seperti Jalan Jenderal Sudirman, Sungai Saddang, Masjid Raya, Haji Bau, hingga Pantai Losari. Operasi ini bertujuan menciptakan kelancaran arus lalu lintas serta menjaga ketertiban umum di ruang publik.
Menurut Fathur, meski sempat mendapat serangan berupa lemparan batu dan ancaman panah dari kelompok manusia silver, petugas tetap berupaya menahan diri dan menghindari bentrokan langsung.
"Minimal target kita adalah arus lalu lintas berjalan lancar. Jadi kalau mereka ada yang memakai busur, kami juga bisa saja melempar balik ke mereka, tetapi itu menjadi tugas kami untuk bagaimana jalan ini lancar dan tertib," jelasnya.
2. Manusia silver di badan jalan kerap bahayakan diri dan pengguna jalan lain
Kehadiran manusia silver dan kelompok pengamen yang beraktivitas di badan jalan kerap membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Tak hanya rawan kecelakaan, aksi mereka juga berpotensi memicu keresahan warga.
Satpol PP pun menggelar operasi manusia silver yang menyasar kawasan strategis. Beberapa tim juga diterjunkan ke bundaran Bandara Sultan Hasanuddin untuk memperlancar arus lalu lintas dan merapikan area yang dinilai mengganggu ketertiban umum.
"Kita lakukan di beberapa titik yang ada hampir seluruh titik-titik rawan. Kami memang tugaskan seluruh BKO (Bawah Kendali Operasi) kecamatan untuk melakukan penertiban pada daerah masing-masing," kata Fathur.
3. Penertiban manusia silver diwarnai kekisruhan
Sebelumnya, aksi penertiban manusia silver oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar diwarnai kekisruhan pada Kamis sore (8/5/2025). Insiden terjadi di Jalan Sungai Saddang ketika puluhan manusia silver memberikan perlawanan sengit kepada petugas yang hendak mengamankan mereka.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat sejumlah manusia silver menyerang petugas dengan lemparan batu dan bahkan melontarkan anak panah atau busur. Akibatnya, petugas sempat mundur dan menghentikan sementara proses penertiban.
Sebanyak 14 BKO kecamatan dikerahkan untuk menyasar titik-titik yang rawan, termasuk wilayah Jalan Sungai Saddang. Reaksi keras dari manusia silver dinilai sebagai bentuk spontanitas karena jumlah mereka yang cukup besar saat penertiban berlangsung.