Makassar, IDN Times - Razia buku yang dianggap menyebarkan 'Leninisme, Marxisme, dan Komunisme' dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan diri Brigade Muslim Indonesia (BMI) di Gramedia Trans Studio Mall, Makassar, Sabtu (3/8). Hal itu pertama kali diketahui netizen melalui video yang diunggah di instagram. Pelbagai pihak lalu merespons aksi razia buku tersebut.
Muh. Quraisy Mathar, Dosen tetap Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengatakan, razia buku cetakan bukanlah sesuatu yang harus disikapi berlebihan. Sebab, kata dia, buku hanya sebagai konteks semata, karena yang lebih penting adalah isi buku yang menjadi konten gagasan.
"Kira-kira sama dengan razia kendaraan, yang salah adalah si pengendara tapi yang diperiksa adalah kendaraannya," tutur Quraisy kepada IDN Times Sulsel, Senin (5/8).
Lalu, apa dampak razia buku yang tengah marak terjadi?