Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Santri di Bantaeng Tewas Tergantung, Diduga Alami Kekerasan Seksual

Ilustrasi bunuh diri (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Hasyim Asyari ditemukan tewas gantung diri di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan
  • Korban RF (14) diduga mengalami pelecehan seksual berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik
  • Pihak keluarga curiga adanya tindak kekerasan, meminta autopsi dan ponpes dijaga ketat polisi

Makassar, IDN Times - Seorang santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Hasyim Asyari di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditemukan tewas diduga gantung diri.

Korban berinisial RF (14) diketahui masih duduk di bangku kelas 3 Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Hasyim Asyari.

1. Biddokes Polda Sulsel konfirmasi adanya kekerasan seksual

Jenazah korban usai proses autopsi di RS Bhayangkara, Makassar, Minggu (24/11/2024) / Istimewa

Sebelum ditemukan tewas, RF diduga mengalami pelecehan seksual, hal itu berdasarkan sejumlah tanda - tanda kekerasan seksual pada korban.

Dokter Forensik Biddokes Polda Sulsel, Denny Mathius, membenarkan adanya tindakan kekerasan seksual setelah melakukan serangkaian pemeriksaan pada jenazah korban.

"Yang pasti ada beberapa temuan dan kami duga tanda-tanda kekerasan. (Dugaan pelecahan seksual) Itu kami tetap melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur kami," ucap Denny Mathius kepada awak media, Senin (25/11/2024).

2. Tergantung di kolong rumah pembina ponpes

Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Denny mengatakan, usai pemeriksaan jenazah korban, hasil autopsi telah diserahkan ke pihak Polres Bantaeng demi kepentingan penyelidikan.

"Fakta-fakta, beberapa temuan-temuan, kami sudah sampaikan ke penyidik. Dari temuan awal, penyidik nanti akan sinkronkan dengan apa yang kami temukan pada autopsi itu," ujarnya.

Amiruddin, paman korban mengatakan, keponakannya ditemukan tergantung di bawah kolong rumah panggung pembinanya, Sabtu (23/11/2024) sekira pukul 21.00 Wita.

"Tidak ada, pembinanya sembunyi semua. Penyampaiannya bilang gantung diri," kata Amiruddin.

3. Belum ada keterangan resmi pihak ponpes

Keluarga korban histeris melihat jenazah korban / Istimewa

Pihak keluarga yang curiga adanya tindak kekerasan, mengadu ke kepolisian dan meminta dilakukan autopsi. Proses autopsi dilakukan Minggu (24/11/2024).

"Kita sempat datang semua dari pihak korban terkait dengan masalah kejadiannya tapi tidak ada yang kita temui di situ (Ponpes)," tuturnya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak pondok pesantren terkait penyebab kematian korban. Ponpes pun hingga kini masih dijaga ketat polisi mengantisipasi amukan keluarga korban.

Aparat kepolisian juga belum memberikan keterangan resmi terkait hasil autopsi dan perkembangan penyelidikan terkait saksi yang telah diperiksa.

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

 
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa.

Bagi pemegang BPJS Kesehatan, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000. Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri.

RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
Kementrian Kesehatan Indonesia telp: (021) 500454

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us