Terkait tema, Lily menyebutkan Awakening yang secara harfiah artinya terbangun atau tersadar. Identik dengan hadirnya pemahaman baru, pikiran baru, dan juga tekad dan cara pandang atau cara hidup yang baru setelah kita banyak belajar dari momentum pandemi COVID-19.
“Tentu saja, semua orang punya momentum awakeningnya sendiri-sendiri, prosenya berbeda-beda, dan mari kita saling berbagi dan saling menguatkan saat kita menjalani dan mengalami momentum awakening ini,” ujar Lily.
MIWF menghadirkan penulis dan pembicara dari Korea Selatan, Australia, Singapura, India, Malaysia, and Indonesia. Salah satu pembicara, Bora Chung (Korea Selatan), adalah penulis kumpulan cerpen berjudul Cursed Bunny – karya ini masuk dalam daftar nominasi pendek International Booker Prize 2022, salah satu penghargaan sastra bergengsi dunia.
Dari Indonesia, selain kehadiran emerging writers dari berbagai daerah di Indonesia Timur, hadir pula penulis perjalanan Agustinus Wibowo, peneliti dan jurnalis Makassar Eko Rusdianto, hingga musisi dan pencipta lagu Rara Sekar.
Daftar program lengkap festival yang berlangsung 23-26 Juni dan berpusat di Rumata’ Artspace di Kawasan Gunung Sari, Makassar dapat diakses di www.makassarwriters.com atau media sosial resminya. Kegiatannya bisa disaksikan melalui kanal YouTube Rumata Artspace.