Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penculikan/Ids.org

Makassar, IDN Times - Remaja perempuan berinisial SR (12) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (7/3), merekayasa cerita penculikan dirinya sendiri. Kapolres Pangkep, AKBP Ibrahim Aji mengatakan, SR terinsipirasi berbagai tontonan, seperti sinetron dan FTV.

"Terinspirasi dari berbagai acara di TV. Sinetron, FTV kan banyak acaranya. Kalau dipukuli saya kira tidak ada, bisa langsung tanya orangtuanya," ungkap Ibrahim dalam eskpos kasus di Mapolda Sulsel, Makassar, Senin (9/3).

Saat ini, aparat Polres Pangkep berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mengawasi peran kedua orangtua SR. 

"Tentu ada juga kami libatkan kerja sama dari Dinas Sosial dan pemerintah setempat. Bentuk kerja samanya kami dalam mengawasi keluarga korban."

1. Orangtua korban meminta maaf kepada masyarakat dan polisi

Eskpos kasus rekayasa penculikan di Mako Polda Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Orangtua SR, AR mengungkapkan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat khususnya Kabupaten Pangkep dan jajaran kepolisian. Bagaimana tidak, selain membuat laporan ke polisi, kabar tentang hilangnya SR saat itu sempat jadi perbincangan hangat warganet.

Pihak keluarga sempat mengunggah foto serta informasi hilangnya SR ke media sosial. AR mengaku sadar terkait keteledoran dalam mengawasi dan memberikan perhatian kepada anaknya. AR berjanji memperbaiki diri dalam mendidik dan merawat sang anak.

"Saya meminta maaf selaku orang tua, dan menyesali. Khususnya masyarakat Pangkep dan kepolisian yang merasa tertipu dengan kejadian ini. Saya juga selaku orangtua berjanji akan lebih baik lagi dalam memberikan perhatian dan rasa kasih sayang," ucap AR dalam surat permohonan maaf yang dibacakan dalam ekspos tersebut.

2. Mengarang cerita penculikan karena takut pulang dan merasa terkucilkan oleh keluarga

Editorial Team

Tonton lebih seru di