Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor Polrestabes Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Rektor non-aktif Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Basri Modding, hingga saat ini belum memenuhi panggilan pemeriksaan Polrestabes Makassar, terkait dugaan penyerobotan gedung rektorat UMI.

Menurut Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan J.M Hutagaol, Basri Modding belum bisa memenuhi panggilan penyidik karena mengaku masih sibuk.

"Pemanggilannya (terlapor) sudah kami lakukan, penyidik yang panggil tapi kata yang bersangkutan masih sibuk," ungkap Ridwan Hutagaol, Selasa (17/10/2023).

1. Polisi juga memanggil Plt Rektor UMI

Ilustrasi. Suasana di lingkungan kampus UMI Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Selain memanggil Rektor non-aktif UMI Basri, tim penyidik Reskrim juga mengaku telah memanggil pihak pelapor dalam hal ini Plt Rektor UMI, Sufirman Sulaiman.

"Jadi tidak hanya terlapor, untuk pelapor itu juga sudah kita undang disini, sementara pelapor itu masih sibuk juga. Kita kan tidak bisa memaksa juga kan," terang Ridwan.

2. Polisi harap pelapor beri keterangan awal

Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Basri Modding. Dok. IDN Times/Istimewa

Karena antara pelapor ataupun terlapor masih sibuk, Ridwan menyebutkan, pihaknya akan tetap menunggu dua pihak untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

"Kita tetap masih menunggu ini, tapi yang kami harapkan pertama ini yah pelapor dan saksi-saksinya dulu, ya untuk memperkuat sesuai dengan laporannya," jelas Ridwan.

3. Kronologi singkat konflik internal di kampus UMI Makassar

Sisa kebakaran yang terjadi di kampus UMI Makassar, Selasa (10/10/2023). IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Polemik di kampus UMI Makassar bermula saat Ketua Yayasan Badan Wakaf (YBW) UMI, Masrurah Mokhtar melantik Sufirman Sulaiman menjadi plt Rektor UMI menggantikan Basri Modding, Senin (10/10/2023).

Konflik bergulir dengan tuduhan bahwa Basri ngotot menduduki rektorat kampus, karena diduga sekelompok orang suruhan Basri menyegel dan menduduki gedung rektorat.

Bahkan, dalam konflik di internal kampus UMI ini pihak Polrestabes Makassar dalam hal ini Kapolrestabes Kombes Mokhamad Ngajib dan pejabatnya, sudah kumpulkan kedua baik, termasuk pihak Yayasan Wakaf UMI untuk melakukan proses mediasi.

Editorial Team