Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gempa 7,8 M guncang Turki dan perbatasan Turki-Suriah. (dok. Turkiye Ministry of National Defence)

Makassar, IDN Times - Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Jamaluddin Jompa mendoakan tim medis asal kampusnya yang bertolak ke Turki sebagai relawan kemanusiaan. Tim Unhas yang terdiri dari lima orang dokter berangkat dari Jakarta, Sabtu pagi (11/2/2023).

"Kita ucapkan selamat bertugas, semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Sabtu.

1. Tim medis Unhas tergabung dengan rombongan EMT

Pemerintah Indonesia kirimkan bantuan tahap pertama ke Turki untuk membantu korban gempa bumi pada Sabtu, (11/2/2023). (Dokumentasi Kemenko PMK)

Tim medis Unhas terdiri dari dr. Jainal Arifin, M.Kes., SpOT(K) Spine, dr. Muhammad Phetrus Johan, M.Kes., Ph.D(K), Dr. dr. Muh. Sakti, SpOT(K), Ismaharjuni Islamuddin S.Kep. Ns, dan dr Hisbullah, Sp An, KIC-KAKV.

Dilepas di Makassar pada hari Rabu lalu, (8/2/2023), mereka bertolak ke Jakarta untuk bergabung dengan Emergency Medical Tim (EMT). Tim itu berada di bawah koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian (Kemenkes).

Mereka berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma menggunakan dua pesawat, yakni pesawat Boing 747 TNI-AU dan Hercules TNI-AU. Rombongan yang berangkat terdiri dari 47 orang personel Basarnas, 10 anggota Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim EMT sebanyak 110 orang.

2. TNI-Polri turut mengirim tim ke Turki

Pesawat TNI AU Hercules C130 yang bawa bantuan bagi korban gempa bumi di Turki. (Dokumentasi Kemhan)

EMT adalah gabungan tim Kesehatan TNI-Polri, tim relawan kesehatan cadangan yang dikoordinir pusat krisis, dari organisasi profesi kesehatan, dan rumah sakit vertikal. Tim pertama yang berangkat menuju Turki adalah tim SAR dan BNPB, disusul EMT sebagai rombongan dengan anggota terbanyak.

Prof. Idrus Paturusi menyatakan bahwa jumlah tim kesehatan yang dikirim untuk melakukan tugas kemanusiaan di Turki untuk sementara sudah mencukupi.

3. Tim medis berangkat ke Gaziantep melalui jalur alternatif

Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih lanjut, akses menuju lokasi bencana Gaziantep sangat jauh dari kata mudah. Terlebih hanya pesawat-pesawat misi kemanusiaan yang bisa masuk. Alhasil, yang diambil jalur Ankara ke Adana.

"Padahal sebelumnya ada 2 kali penerbangan komersil secara rutin dari Ankara ke Gaziantep," ungkap Prof. Idrus berdasarkan info yang diterimanya dari Kedutaan Besar Indonesia di Turki.

"Nanti dari Adana pakai jalan darat ke Gaziepo sekitar 4-5 jam perjalanan karena jalanan agak rusak," katanya.

Editorial Team