Ramadan, Masjid Al Markaz Siapkan 1.000 Nasi Bungkus per Hari

04 Mei 2019, 16:46 WIB

IDN Times/Abdurrahman

Makassar, IDN Times - Hampir setahun berlalu, bulan suci Ramadan akhirnya kembali datang. Ramadan selalu berkesan bagi umat Muslim karena jadi kesempatan untuk memupuk pahala ibadah.

Selain ibadah, momen khas pada Ramadan selalu dirindukan. Salah satu yang ditunggu-tunggu tentu waktu berbuka puasa. Sebagian orang mengisi waktu berbuka bersama keluarga atau kerabat.

Bagi yang tidak sempat berbuka di rumah, masjid bisa jadi pilihan. Umumnya, masjid memang menyediakan takjil agar jemaah bisa berbuka sekaligus menunaikan ibadah salat magrib. Masjid tertentu bahkan menyediakan menu buka dalam jumlah besar, seperti Masjid Al Markaz Al Islami yang terletak di Jalan Masjid Raya di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Tahun ini kurang lebih sama. Jumlah menu buka puasa yang disediakan seribuan. Menunya makanan berat, nasi dos dan air putih,” kata Imam besar Masjid Al Markaz Al Islami Muammar Bakrie kepada IDN Times, Sabtu (4/5).

1. Menu buka puasa berasal dari patungan jemaah

twitter.com/jogokaryan

Al Markaz Al Islami, masjid terbesar di Sulsel menyediakan menu buka puasa dalam jumlah besar sebagai tradisi setiap tahun. Menu disediakan kepada jemaah yang singgah untuk berbuka saban hari selama Ramadan.

Menu buka puasa di masjid ini datang dari hasil patungan jemaah. Selain, itu juga ada donatur khusus yang telah mematok sumbangan untuk hari-hari tertentu. “Donatur ada yang handle buka puasa untuk dua hingga tiga hari. Ada yang patungan. Ada juga yang sumbang air minum sekian dus, dan lain-lain,” ucap Bakrie.

2. Masjid juga siapkan kurma untuk jemaah yang tidak kebagian nasi

pexels.com/rawpixel.com

Selain nasi bungkus, pada momen tertentu jemaah masjid disediakan menu takjil. Bagi yang tidak kebagian nasi bungkus, panitia menyiapkan kurma sebagai pembatal puasa.

Kurma disiapkan sebagai menu alternatif jika jemaah yang datang berbuka puasa membludak. Tahun ini, masjid menerima sumbangan tiga ton kurma dari salah satu perusahaan operator telekomunikasi.

3. Tarawih dengan bacaan Al Quran satu juz setiap malam

Survincity.com

Bakrie menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir Masjid Al Markaz Al Islami punya kebiasaan dalam menggelar ibadah di bulan Ramadan. Misalnya salat sunnah tarwih, disiapkan tiga imam yang akan memimpin jemaah. Tiap imam bertugas masing-masing sepuluh malam.

Imam tarwih akan memimpin salat tarwih dan witir pada bulan Ramadan, dengan bacaan satu juz Al Quran dalam satu malam. Bacaan digenapkan 1,5 juz pada malam tertentu, jika Ramadan dibulatkan hanya 29 hari.

“Untuk imam tarwih kita datangkan dari luar masjid, seperti kebiasaan kita di Al Markaz. Tapi mereka umumnya dari Sulsel juga,” ucap Bakrie.

4. Masjid warisan Jenderal M Jusuf

IDN Times/Abdurrahman

Masjid Al Markaz sudah lama dikenal sebagai salah satu landmark di Kota Makassar. Jika kamu belum tahu, masjid ini didirikan tahun 1994 atas prakarsa Jenderal M Jusuf, mantan Panglima TNI di era Presiden Soeharto. Belakangan, nama masjid ini pun dilengkapi menjadi Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M. Jusuf.

Masjid Al Markaz berdiri di atas lokasi seluas 10 hektare bekas kampus Universitas Hasanuddin. Luas bangunannya 6.932 meter persegi dengan daya tampung hingga 50 ribu jemaah. Ruang ibadah terbagi dalam tiga lantai.

Di bulan Ramadan, masjid ini juga kerap dijadikan tempat ngabuburit kaum muda sambil menunggu beduk buka puasa loh.