Puncak Arus Mudik, Ribuan Pemudik Padati Pelabuhan Makassar

Salah satu penumpang yang sedang menunggu kedatangan KM Labobar adalah Aida Syakilawati (53). Dia pulang ke Jakarta setelah lebih dari sebulan berada di Bone untuk menghadiri pemakaman mertuanya. Aida memilih kapal laut sebagai moda transportasi meski perjalanan memakan waktu tiga hari. 

"Kalau pesawat kan cepat, cuma dua jam, tapi gak ada pengalamanannya. Kalau kapal laut lebih enak, bisa kenalan dengan banyak orang," ujarnya saat ditemui di pelabuhan.

Dia mengaku menikmati perjalanan laut karena dapat berbagi cerita dengan sesama penumpang. "Alhamdulillah, banyak teman di kapal. Kalau ada makanan, kita bagi-bagi," katanya.

Namun, dalam perjalanan kali ini, Aida sempat mengalami kendala saat membeli tiket. "Kemarin tanggal 18 mau pulang, tapi kehabisan tiket. Untungnya ada yang tanggal 26, jadi buru-buru kita booking," jelasnya.

Aida berangkat bersama suaminya, sementara anak-anak dan cucu-cucunya tetap di Jakarta karena pekerjaan dan sekolah. Dia mengaku senang bisa kembali ke kampung halaman suaminya meski baru bisa pulang setelah 13 tahun.

Meski menikmati perjalanan dengan kapal laut, Aida mengungkapkan bahwa makanan di kapal kurang cocok baginya. "Makanya kita bawa sendiri dari rumah," katanya.

Puncak arus mudik di Pelabuhan Makassar diperkirakan masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Pihak pelabuhan dan operator kapal terus berupaya mengatur arus penumpang agar perjalanan tetap aman dan nyaman.

Pelabuhan Makassar termasuk Salah satu pelabuhan dengan arus penumpang tertinggi. Tahun lalu, Pelabuhan Makassar mencatat jumlah penumpang tertinggi dengan 114.255 orang. Tahun ini, jumlah penumpang diprediksi meningkat menjadi 117.683 orang.