Manado, IDN Times – Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, menjadi salah satu nama yang diisukan masuk kabinet Prabowo-Gibran. Namun, Olly menanggapi hal tersebut dengan santai.
“Itu mah memang udah dari 10 tahun lalu nama selalu diomongin,” kata Olly, Senin (14/10/2024).
Meski begitu, Olly siap jika PDI Perjuangan tempatnya bernaung memang menugaskan dirinya menjadi menteri. Lalu, siapa Olly Dondokambey? Berikut profil Olly yang dirangkum oleh IDN Times.
Lelaki kelahiran Kota Manado, 18 November 1961 ini merupakan Bendahara Umum PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Sulut. Ia mengawali kariernya di bidang ekonomi, kemudian mulai menjajal politik di tahun 2004.
Kala itu, ia menjabat sebagai anggota DPR RI. Selama tiga periode berturut-turut pun Olly duduk di kursi Senayang. Namun, pada periode ketiga di tahun 2016 Olly mengundurkan diri untuk maju Pilgub Sulut.
Sejak saat itu, ia berpasangan dengan Steven Kandouw hingga penghujung periode kedua di tahun 2024. Steven sendiri maju sebagai Calon Gubernur Sulut di Pilkada 2024.
Kesuksesan Olly di bidang politik rupanya diikuti oleh keluarga. Paling baru anak sulungnya, Rio Alexander Jeremia Dondokambey (28), berhasil duduk di Senayan. Ia berhasil memperoleh 194.209 suara pada Pileg 2024.
Lalu ada Robby Dondokambey yang merupakan mantan Wakil Bupati Minahasa dan Calon Bupati Minahasa 2024, serta Adriana Dondokambey yang merupakan anggoat DPD RI. Keduanya adalah kakak kandung Olly.
Kemudian, ada Kevin William Lotulung yang merupakan anak Adriana sekaligus keponakan Olly. Kevin diketahui merupakan Wakil Bupati Minahasa Utara yang kini nyalon kembali bersama Joune Ganda.
Lalu, ada mantan Pj Bupati Sangihe yang mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Sangihe di Pilkada 2024, Rinny Tamuntuan. Rinny merupakan ipar Olly, adik dari sang istri Rita Tamuntuan. Suami Rinny merupakan Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Andi Silangen.
Nama Olly pernah terseret kasus korupsi sebanyak 2 kali. Pertama pada 2013 ia diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus pembahasan alokasi dana penyesuaian infrastruktur daerah (DPID).
Statusnya adalah sebagai saksi yang diduga mengetahui suap politisi Golkar, Fahd A Rafiq, terhadap Wa Ode Nurhayati yang kala itu merupakan anggota DPR RI.
Kemudian pada 2018, namanya disebut dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP. Saat itu ia diperiksa sebagai saksi mantan Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo. Bahkan, sejumlah politisi juga pernah menyebut nama Olly dalam kasus korupsi Hambalang, namun tak pernah diperiksa.