Profil M Yusran Lalogau, Menang Pilkada Pangkep di Usia 28

Muhammad Yusran Lalogau lahir di Pangkajene pada 1 April 1992. Ia adalah putra ketiga dari pasangan H. Syamsul A. Hamid dan Hj. Rosnaeni. Yusran juga keponakan Bupati Pangkep dua periode (2010-2015 dan 2016-2021) berstatus petahana, yakni Syamsuddin A. Hamid.

Ia menempuh seluruh jenjang pendidikan di Kota Makassar. Mulai dari SD Islam Athirah (1998-2004), SMP Islam Athirah (2004-2007), SMAN 21 Makassar (2007-2010) dan kemudian Strata 1 Jurusan Perikanan FIKP Universitas Hasanuddin (2010-2014).

Lulus dari Unhas dengan gelar S.Pi, MYL lalu menempuh pendidikan Pasca Sarjana (Strata 2) dengan studi yang sama di Universitas Muslim Indonesia (2017-2019).

Yusran memulai karier politiknya sebagai kader Partai Golkar dan terpilih sebagai anggota DPRD Pangkep periode 2014-2019. Namun pada tahun 2018, ia pindah ke NasDem. Tak perlu waktu lama, Yusran pun terpilih sebagai Ketua DPD NasDem Kab. Pangkep untuk masa jabatan 2018-2023.

Maju dalam Pemilu Legislatif 2019 dalam gerbong NasDem, Yusran kembali terpilih menduduki satu kursi di lembaga legislatif daerah, untuk masa bakti 2019-2024. Bedanya, ia mendapat jabatan tambahan sebagai Ketua DPRD Pangkep. Posisi tersebut harus dilepas ketika Yusran memutuskan masuk ke Pilkada Pangkep 2020 sebagai salah satu kontestan.

Beberapa jabatan lain pun sedang disandang Yusran. Antara lain Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pangkep dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pangkep.

Yusran adalah suami dari Nurlita Wulan Purnama. Ia meminang Putri Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 2013 tersebut pada Mei 2018. Dua tahun membina biduk rumah tangga, mereka telah dikaruniai sepasang putra yakni Muhammad Farzan Samuas dan Muhammad Rasyidin Pasanrang.

Keduanya pun acapkali mengunggah momen kebersamaan di akun Instagram masing-masing. Baik ketika sedang berlibur, saat berkeliling Pangkep untuk berkampanye selama dua bulan terakhir, serta bersama dua putra kesayangan mereka.

Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara yang dirilis oleh KPK pada 2019 lalu, total kekayaan MYL mencapai Rp6,7 miliar. Dengan rincian aset bangunan dan tanah senilai Rp3,1 miliar, kendaraan pribadi senilai Rp1 miliar, harta bergerak lain sebanyak Rp30 juta dan uang kas atau yang setara dengan nominal Rp2,5 miliar.