Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kebutuhan IDN Times.jpg
Unggahan dukacita atas berpulangnya Prof. Ivan Azis, salah satu dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Hasanuddin Makassar, pada 1 Juni 2025. (Dok. Humas Universitas Hasanuddin)

Intinya sih...

  • Prof. Jamaluddin Jomba, Rektor Unhas, bersahabat erat dengan Prof. Ivan Azis sejak lama, dan merasa kehilangan yang mendalam atas kepergian almarhum.

  • Prof. Ivan Azis memiliki banyak ambisi untuk meningkatkan kualitas Unhas, termasuk membuat Kampus Merah semakin berkembang dan menjadi kampus kelas dunia.

  • Prof. Jamaluddin Jompa mengaku kehilangan sosok yang sudah dianggapnya sahabat, dan menegaskan bahwa tugas berat diemban oleh civitas akademika Unhas untuk meneruskan cita-cita besar Prof. Ivan.

Makassar, IDN Times - Civitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali berduka. Prof. M. Ivan Azis, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), meninggal dunia pada Senin (1/7/2025). Kabar ini disampaikan langsung oleh Humas Unhas yakni Ishaq Rahman. "Hari ini Unhas berduka, Prof. Ivan Azis adalah salah seorang guru besar yang sangat produktif," ujar Ishaq Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

Prof. M. Ivan Azis lahir di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada 31 Maret 1965. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di tanah kelahirannya sebelum melanjutkan studi S1 di Departemen Matematika FMIPA Unhas di tahun 1983. Setelah meraih gelar sarjana pada 1988, almarhum langsung mengabdi sebagai dosen PNS tetap di almamaternya.

Perjalanan akademisnya berlanjut ke luar negeri pada 1994, dengan menempuh studi di Department of Applied Mathematics, University of Adelaide, Australia. Di sana, ia berhasil meraih gelar Graduate Diploma (1995) dan Master of Mathematical Science (1996). Setahun setelah meraih gelar master, Prof. Ivan melanjutkan pendidikan doktor di universitas yang sama dan sukses meraih gelar Doctor of Philosophy pada tahun 2002. Puncaknya, pada 1 Mei 2005, ia diangkat sebagai profesor bidang Ilmu Matematika Terapan di FMIPA Unhas.

1. Prof. Jamaluddin Jomba, Rektor Unhas, sudah bersahabat erat dengan Prof. Ivan Azis sejak lama

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi di Universitas Hasanuddin, Sabtu (24/5/2025). (IDN Times/Istimewa)

Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, termasuk Rektor Unhas yakni Jamaluddin Jompa yang bersahabat erat dengan almarhum. Ia masih mengingat jelas momen kebersamaan di Bali, saat sama-sama mempersiapkan studi S3 ke Australia.

"Di situlah saya mengenal beliau bukan hanya sebagai akademisi, tetapi sebagai sahabat seperjuangan, yang selalu punya nyala tekad di matanya," kenang Prof. JJ, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

Tahun lalu, Ptof. JJ mengaku mendapat kabar bahwa Prof. Ivan sakit dan berniat menjenguk tapi tak sempat. Kabar baik yang datang kemudian menyebutkan kondisi almarhum mulai pulih, memberinya sedikit kelegaan. "Saya pikir, waktunya masih panjang, masih bisa berdiskusi dan bercengkrama seperti biasa," tuturnya. Tapi, takdir berkata lain.

2. Prof. Ivan Azis disebut memiliki banyak ambisi untuk meningkatkan kualitas Unhas

Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. IDN Times/Darsil Yahya

Kabar bahwa kondisi Prof. Ivan menurun drastis dua hari terakhir sebelum meninggal dunia, menjadi pukulan telak bagi Prof. JJ. Terlebih almarhum disebutnya memiliki visi untuk membuat Kampus Merah semakin berkembang. "Rasanya seperti kehilangan sebuah cahaya—sosok yang selama ini terang, bahkan saat kita berada di lorong paling gelap perjuangan akademik," ungkapnya dengan nada sendu.

Prof. Ivan sendiri dikenal bermimpi menjadikan Unhas sebagai kampus kelas dunia. Dedikasinya terlihat dalam riset "Functionally Graded Materials Research Group - Hasanuddin University" yang ia pimpin. Data Scopus juga menunjukkan produktivitas almarhum dengan 102 publikasi dan H-Index 25. Bahkan di tahun 2025, kendati kondisi kesehatannya menurun, ia masih aktif menerbitkan lebih dari 10 publikasi yang umumnya di jurnal Q1.

Dalam diskusi terakhirnya dengan Rektor, Prof. Ivan juga berambisi Unhas memiliki data center berbasis big data dan artificial intelligence, serta terhubung dengan ekosistem data nasional dan global. Meski sadar tantangannya ada pada infrastruktur dan pendanaan, ia tak pernah menyerah. Prof. Ivan terus bekerja, meneliti, dan merancang roadmap demi mewujudkan ambisi tersebut. Tapi, pertemuan lanjutan yang sudah dijadwalkan dua minggu lalu tak sempat terlaksana.

3. Prof. Jamaluddin Jompa mengaku kehilangan sosok yang sudah dianggapnya sahabat

Potret almarhum Prof. Ivan Azis, salah satu dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Hasanuddin Makassar. (Dok. Humas Universitas Hasanuddin)

Sebagai sahabat, Prof. JJ mengaku merasa kehilangan yang teramat sangat. Sosok 58 tahun tersebut juga paham bahwa di balik gaya bicara Prof. Ivan yang terkadang keras dan memicu perdebatan, ada niat tulus untuk menguatkan serta mengingatkan.

"Itu adalah bentuk cintanya yang jujur kepada Unhas dan kita semua," ungkapnya, tegaskan apresiasi terhadap karakter almarhum. Kini, tugas berat diemban oleh civitas akademika Unhas untuk menjaga dan meneruskan semangat serta cita-cita besar Prof. Ivan.

"Kami berharap, semua yang ada di Unhas, untuk meneruskan apa yang beliau cita-citakan. Selamat jalan, sahabat. Mimpimu belum selesai, tapi kami akan melanjutkannya," tutup Prof. JJ dalam pernyataan tertulisnya atas berpulangnya Prof. Ivan Azis.

Editorial Team