Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Aries Rahmat)
Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Aries Rahmat)

Intinya sih...

  • Motor milik korban ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara

  • Polisi menyatakan pria tersebut bunuh diri

  • Jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diotopsi

Makassar, IDN Times - Seorang pria tanpa Identitas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di pada seutas tali yang terikat di pohon, Jumat (11/7/2025) pagi.

Berdasarkan foto yang dilihat IDN Times, ciri-ciri korban miliki brewok dengan warna kulit agak gelap. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket merah hitam dan mengenakan celana warna abu-abu.

1. Terdapat motor matik di sekitar TKP diduga milik korban

Sepeda motor yang diduga milik korban berada di sekitar TKP/Istimewa

Di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan juga kendaraan motor matik merek Yamaha Mio warna merah hitam dengan nomor polisi DT 6618 LF, yang diduga milik korban.

Peristiwa ini terjadi di Jl Monumen Emmy Saelan III, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Jumat (11/7/2025). Tepatnya, depan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Makassar.

Warga pun dibuat geger, sehingga berdatangan disekitar TKP untuk melihat korban lebih dekat. Sementara tim dari Dokpol Polda Sulsel dan INAFIS Polrestabes Makassar telah melakukan pemeriksaan terhadap korban.

2. Polisi: Diduga bunuh diri

Ilustrasi tali. Pria di Kubu Raya ditemukan meninggal dunia dengan gantung diri. (IDN Times/istimewa).

Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail mengatakan pria yang ditemukan tewas tergantung merupakan korban bunuh diri.

"Bukan orang digantung, (tapi) orang bunuh diri," ucap Ismail kepada awak media, Jumat.

Ia menyatakan Tim Dokpol Polda Sulsel dan INAFIS Polrestabes Makassar telah melakukan identifikasi untuk menyelidiki penyebab pasti korban tewas.

"Tanda-tanda kekerasan belum kita temukan," kata Ismail.

3. Jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara

Ilustrasi. Dokpol RS Bhayangkara Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Saat ditemukan, lanjut Ismail, korban tidak miliki kartu tanda pengenal atau identitas seperti KTP dan SIM kendaraan.

"Tidak ada sama sekali kartu identitas yang dikantongi almarhum. Tidak ada yang kenal juga di sekitar situ (TKP)," bebernya.

Ismail menambahkan usai olah TKP, jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

"Kalau ada salah satu warga atau yang mengaku keluarga silakan hubungi pihak kepolisian.Bisa juga langsung ke RS Bhayangkara," pungkas Ismail.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Editorial Team