Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kekerasan pada perempuan dan anak. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Intinya sih...

  • Pria RG nyaris diamuk massa karena diduga mencabuli lima anak perempuan di masjid di Makassar, Sulawesi Selatan.
  • Kasus dugaan pencabulan ini melibatkan lima korban yang masih di bawah umur, dengan video aksi pelaku yang terekam CCTV menjadi bukti kuat.
  • Pengakuan korban menunjukkan bahwa aksi pelecehan ini sudah dilakukan berulang kali selama dua bulan terakhir.

Makassar, IDN Times - Pria berinisial RG di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), nyaris diamuk massa karena diduga mencabuli lima anak perempuan yang masih di bawah umur di masjid.

Peristiwa itu terjadi di sebuah masjid di Kelurahan Bontoala Parang, Kecamatan Bontoala, Makassar, Jumat (31/1/2025).

1. Ada Lima korban

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN times/Aditya Pratama)

Berdasarkan laporan yang diterima, setidaknya lima anak menjadi korban pelecehan, yakni NA (11), NYM (9), JA (12), AP (9), dan R (7).

Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Hartawan membenarkan informasi terkait kasus dugaan pencabulan tersebut.

"Baru hari ini di terima LP-nya (Laporan Polisi) dan baru juga ada disposisi dari pimpinan," kata Hartawan kepada IDN Times, Minggu (2/2/2025).

Namun, Hartawan belum membeberkan kronologi dugaan pencabulan tersebut.

"Sementara baru diundang korban dan saksi-saksi untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut," tandasnya.

2. Rekaman CCTV Viral di Media Sosial

Foto hanya ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Video aksi pria tersebut terekam CCTV dan kini tengah viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, RG terlihat merangkul dan meraba santriwati yang sedang mengaji. Rekaman ini menjadi bukti kuat yang memicu kemarahan warga.

Setelah video tersebut beredar, warga sekitar langsung bergerak menuju masjid untuk mencari pelaku. "Raccakmi (pukul saja)!" teriak salah seorang ibu dalam video yang viral tersebut, menunjukkan kemarahan warga terhadap tindakan RG.

Menurut pengurus masjid dan warga sekitar, RG bukanlah pengurus masjid, melainkan seseorang yang sering datang dan berpura-pura sebagai guru mengaji. Dengan modus ini, ia berhasil menarik kepercayaan anak-anak yang datang ke masjid.

3. Korban Mengaku Pelecehan Sudah Berulang Kali

ilustrasi kekerasan (pexels.com/yan)

Kasus ini terbongkar setelah salah satu korban mengadu kepada orang tuanya. Setelah cerita itu menyebar di antara para orang tua, mereka pun melakukan pengecekan CCTV dan menemukan bukti dugaan pelecehan.

"Pengakuan korban ada yang mengalami kejadian dua bulan lalu, ada yang tiga hari lalu. Artinya, aksi ini sudah dilakukan berulang kali," ungkap Ani, salah seorang warga yang terlibat dalam pengecekan CCTV.

Editorial Team