Makasar, IDN Times - Sistem keselamatan jalur pendakian gunung di Sulawesi Selatan masih menghadapi tantangan. Minimnya personel, keterbatasan logistik, serta kondisi geografis yang sulit dijangkau, membuat proses penyelamatan pendaki kerap berlangsung lambat.
Dalam banyak kasus, upaya evakuasi lebih dulu dijalankan oleh jaringan relawan dan potensi SAR binaan Basarnas di kaki gunung. Salah satunya di jalur Lembanna yang menuju Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa.
"Jalur Lembanna atau jalur Bulu Ballea itu sudah ada teman di bagian registrasi. Kita berikan materi untuk penanganan pertama dalam menangani korban mulai dari gejala hipotermia dan sebagainya untuk mempercepat proses evakuasi. Karena kalau kita dari sini (Makasar), butuh waktu 4 jam," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan, saat diwawancarai IDN Times via telepon, Jumat (1/8/2025).
Dia menyebut, proses awal dimulai dari laporan masyarakat. Informasi yang masuk diverifikasi terlebih dahulu, termasuk posisi pendaki, jumlah korban, dan kronologi kejadian. Setelah itu, laporan diteruskan berjenjang mulai dari operator radio, kepala jaga, kepala kasi hingga kepala kantor, sebelum tim SAR dikerahkan ke lokasi.