Makassar, IDN Times - Bus transit cepat (BRT) Trans Mamminasata gagal jadi pilihan transportasi utama masyarakat kota Makassar, dan sekitarnya. Damri sebagai operator mengaku BRT sepi peminat sehingga mereka terus merugi sejak mulai berjalan pada tahun 2014.
Potret kegagalan BRT Trans Mamminasata tergambar dari kondisi halte bus yang tak terawat. Dari rencana awal sebelas koridor, BRT hanya sempat beroperasi di lima koridor sebelum tiga di antaranya dihentikan. Akibatnya banyak halte yang tak terpakai.
Dari pantauan IDN Times, Rabu (3/4), sebagian halte di Kota Makassar tak lagi berfungsi sebagai tempat transit bus. BRT hanya melintasi dua koridor tersisa, yakni koridor 1 dengan rute Bandara Hasanuddin - Jalan Riburane Makassar; serta koridor 3 Terminal Daya - Pallangga, Gowa.
“Halte itu aset Pemerintah Provinsi (Sulawesi Selatan), tapi dipakai oleh kami pada operasional BRT,” kata General Manager Perum Damri Cabang Makassar M Ilyas Haryanto, Selasa (2/4).