Polrestabes Makassar Respons Aksi Munafri Labrak Pelanggar Lalu Lintas

Intinya sih...
- Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung menegur pelanggar lalu lintas di Jalan Dr Leimena.
- Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyebut langkah wali kota sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
- Arya mengungkapkan keterbatasan personel kepolisian di lapangan, dengan 10 pos polisi di seluruh Kota Makassar yang masing-masing dijaga oleh dua anggota.
Makassar, IDN Times – Aksi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang turun langsung menegur pengendara pelanggar lalu lintas di Jalan Dr Leimena, Kecamatan Manggala, menuai perhatian publik. Kejadian itu berlangsung pada Sabtu (12/4/2025) dan terekam dalam sebuah video yang kini viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Munafri dengan tegas menegur sejumlah pengendara yang melawan arus dan menyebabkan kemacetan parah. “Kenapa Bapak melanggar? Apa masalah ta? Bapak nda sekolah? Itu kenapa harus melanggar? Bikin macet Pak. Tidak bisa Pak! Tidak boleh!” katanya kepada salah satu pengendara.
1. Polrestabes Makassar: Aksi Munafri sebagai bentuk kepedulian
Menanggapi peristiwa itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyebut langkah wali kota adalah bentuk kepedulian terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat.
“Tindakan wali kota menegur langsung sudah benar dan ini menunjukkan kepedulian beliau kepada keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arya saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (13/4/2025).
Meski begitu, Arya menegaskan bahwa persoalan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas tidak bisa dibebankan hanya pada pihak kepolisian.
“Kemacetan dan pelanggaran lalu lintas adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya kepolisian. Ada peran Dishub, Satpol PP, dan tokoh masyarakat juga yang harus aktif dalam upaya preemptif dan preventif,” jelasnya.
"Sekali lagi, soal kemacetan dan pelanggaran lalu lintas mari kita tindak lanjuti bersama-sama supaya masyarakat dapat berlalu lintas dengan aman dan nyaman," lanjutnya.
2. Keterbatasan personel di lapangan
Arya juga mengungkapkan keterbatasan personel kepolisian di lapangan. Menurutnya, ada 10 pos polisi di seluruh Kota Makassar dengan masing-masing dijaga oleh dua anggota.
“Dua orang anggota di tiap pos ini bertugas mengantisipasi masalah lalu lintas di radius pos tersebut. Tidak mungkin mereka bisa selalu ada di satu titik. Apalagi saat kondisi lalu lintas sedang padat, tentu ada wilayah yang tidak terpantau,” katanya.
Ia menambahkan bahwa saat ini Polrestabes Makassar tengah mendorong penerapan tilang elektronik guna mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar.
3. Harapan kolaborasi antar instansi
Dalam upaya penanganan kemacetan, Arya menyambut baik rencana Wali Kota Munafri yang akan menempatkan personel Dishub dan Satpol PP di titik-titik rawan pelanggaran. Menurutnya, kolaborasi antarlembaga menjadi kunci utama menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman.
"Pak Wali sudah berjanji mau menaruh Satpol PP dan Dishub di sana. Jadi semoga bisa teratasi," pungkas Arya.